SULSELEKSPRES.COM – Saiful Mujani, pendiri lembaga riset dan survei SMRC ikut mengkritik Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Kritik Saiful Mujani terkait isu keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Menurutnya, apa yang dilakukan Moeldoko sangat kasar sebagai pihak eksternal partai. Langkah Moeldoko dianggap ada konflik kepentingan dengan jabatannya saat ini.
“kl pak muldoko mau cawe2 dg internal demokrat, gabung aja dg demokrat. pengaruhi kader2 lainnya untuk ambil alih kepemimpinan demokrat. jangan pada posisi dengan jabatan kepala ksp ikut cawe2. konflik kepentingan. jaga maratabat kantor presiden dan presiden yang dilayaninya.” kata Saiful melalui akun media sosialnya.
Dia menambahkan, langkah paling tepat untuk Moeldoko saat ini adalah mundur dari jabatannya sebagai kepala KSP. Mengundurkan diri dianggap untuk menjaga kehormatan kantor presiden.
“tapi nasi sudah jadi bubur. langkah kesatria adalah pak muldoko mengundurkan diri dari ksp untuk menjaga kehormatan kantor presiden dan presiden sendiri.” katanya.
Kalaupun tidak mundur, Moeldoko dianggap sebaiknya diberhentikan. Jika masih terus menjabat disebut akan membuat Presiden ikut mendapat pandangan citra buruk.
kl pak muldoko mau cawe2 dg internal demokrat, gabung aja dg demokrat. pengaruhi kader2 lainnya untuk ambil alih kepemimpinan demokrat. jangan pada posisi dengan jabatan kepala ksp ikut cawe2. konflik kepentingan. jaga maratabat kantor presiden dan presiden yang dilayaninya.
— saiful mujani (@saiful_mujani) February 1, 2021
“kl tak@mengundurkan diri ya dimundurkan dari pada opini tak sehat bahwa presiden intervensi internal partai orang. para indonesianis di luar udah berlesimpulan di bawah presiden jokowi otoritarianisme udah kembali. apakah mau mengkonfirmasi kesimpulan itu? @MarcusMietzner,” ujar dia.
Adapun Moeldoko berharap isu kudeta Partai Demokrat tidak dikaitkan dengan istana. Dia meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diganggu dalam isu ini.
“Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini,” kata Moeldoko dalam jumpa pers daring, Senin (1/2/2021) dikutip dari Detikcom.
Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi tidak tahu sama sekali dengan persoalan yang dihadapi Demokrat.
