SULSELEKSPRES.COM – Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin mengkritik keras keterlibatan langsung Sandiaga Uno membantu pemenangan kandidat dari keluarga Presiden Jokowi di Pilkada.
Sandiaga yang ikut terlibat dalam upaya pemenangan Bobby Nasution (pilkada Medan) dan Gibran Rakabuming (Pilkada Solo) disebut harga dirinya sudah jatuh. Ini karena Bobby adalah mantu dan Gibran adalah putra Presiden Jokowi.
Dilansir dari Suara.com, Novel bahkan menyebut Sandiaga sebagai jongos. Dirinya disebut sangat prihatin.
“Untuk Sandi cuma saya prihatin saja begitu jatuh harga dirinya karena dari wagub DKI, naik derajat menjadi cawapres yang keren banget, lalu drastis turun jadi jongos sampai ikut-ikutan korbankan rakyat demi pilkada dinasti,” kata Novel Bamukmin dikutip dsri Suara.com, Sabtu (3/10/2020).
Novel Bamukmin menduga ada kepentingan tertentu sehingga menjadi alasan bagi Sandiaga bersedia ikut menjadi tim kampanye mereka. Dia sebaliknya membandingkan dan memuji Anies Baswedan.
“Mungkin lumayan kali untuk mengganti modal cawapresnya kemarin. Beda dengan Anies Baswedan, beliau mati-matian untuk menyelamatkan warganya karena beliau sadar nyawa warganya tidak bisa dirupiahkan,” katanya.
Novel mengisyaratkan dukungan terhadap aspirasi untuk menghentikan Pilkada karena adanya pandemi covid-19.
“Sampai saat ini kami PA 212 tidak akan terlibat dalam urusan pilkada maut. Sudah cukup tiga calom bupati wafat karena Covid-19, apakah pemerintah mau terus korbankan rakyatnya demi pilkada maut untuk politik dinasti,” pungkasnya.
Diekatahui, mantu Presiden Jokowi Bobby Nasution sedang maju ke pilkada Kota Medan, Sumatera Utara, berpasangan dengan kader Gerindra Aulia Rachman. Sementara Gibran Rakabuming Raka maju ke bursa calon wali kota Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa.