SULSELEKSPRES.COM – Peluang Nurdin Halid kembali bertarung di Pilgub Sulsel pada 2024 mendatang terbuka lebar.
Kendaraan atau tiket masuk dalam arena Pilgub Sulsel bukan lagi masalah bagi Nurdin. Terlebih setelah dirinya secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Golkar Sulsel secara definitif belum lama ini.
Baca: Nurdin Halid Tersandung Juklak? Begini Tanggapan DPP Golkar
Peluang terjadinya rematch seperti pada Pilgub lalu diakui bukan tidak mungkin bakal terulang lagi. Nurdin Halid bakal kembali berhadapan dengan Nurdin Abdullah.
“NH sudah dapat legitimasi penuh melalui Musda, sebelumnya hanya Plt. NH berpeluang maju Pilgub dan kemungkinan berhadapan Nurdin Abdullah dan IAS,” kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, (29/7/2019).
Peluang Nurdin Halid mengendarai Golkar di Pilgub Sulsel mendatang juga mendapat sinyal positif dari DPP Golkar.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengakui tengah mempersiapkan Nurdin Halid (NH) sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan pada pemilihan Gubernur pada tahun 2024.
Baca: Kala IYL dan Nurdin Abdullah Kompak Serang Basis Nurdin Halid
Mempersiapkan NH di Pilgub disebut juga merupakan aspirasi dari para kader Beringin di Sulsel. “Tadi saya sudah ketemu dengan ketua dan sekretaris DPD II Golkar di Sulawesi Selatan. Ada empat aspirasi yang diajukan oleh mereka. Dinataranya soal Pilgub, ”ujar Airlangga dalam sambutannya saat menghadiri halal bihalal keluarga Golkar Sulawesi Selatan di Hotel Gammara, Jalan Metro Tanjung Bunga, Ahad 7 Juli 2019 lalu.
Adapun Nurdin Halid sendiri belum secara pasti menyatakan sikap politiknya. Namun dia memastikan ingin tetap melanjutkan konsep gerakan membangun kampung yang telah dipeloporinya saat bertarung di Pilgub lalu.
“Saya ingin lanjutkan gerakan membangun kampung. Apakah figurnya nanti itu Nurdin Halid? Belum tentu,” kata Nurdin seusai dirinya dinyatakan terpilih di Musda.
Baca: Tiga Alasan Golkar Tolak Nurdin Abdullah Pimpin Tim Koalisi Jokowi-Maruf di Pilpres
Menurut dia, konsep utamanya adalah Golkar Sulsel harus mengusung daripada gerakan membangun kampung.
“Gerakan membangun kampung saya ambil setelah saya baca anatomi gerakan bangun kampung. Anatomi Sulsel apa? Pertama, kemiskinan masih banyak, pengangguran masih banyak, serta lapangan kerja masih kurang,” jelasnya.
“Tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi bukan menghasilkan sempitnya kesenjangan, tapi malah memperlebar. Jangankan menikmati jalan aspal, melihat aspal saja masih banyak rakyat Sulsel belum pernah. Ini hasil penelusuran saya ketika sosialisasi mengunjungi 275 kecamatan dari 306 kecamatan. Ini harus terus kita gelorakan,” pungkas mantan Ketua Umum PSSI tersebut.
(*)
