BONE, SULSELEKSPRES.COM – Bupati Bantaeng, Prof. Nurdin Abdullah sentil, kepala daerah yang hanya bisa kekantor dan rumah jabatan.
Nurdin Abdullah mengatakan, kepala daerah harusnya turun ke masyarakat melihat dengan jelas apa yang dibutuhkan rakyat, bukan malah membeli mobil mewah kemudian melihat begitu saja, keadaan masyarakat di daerahnya.
Menurut, Nurdin Abdullah, harusnya kepala daerah malu membeli mobil mewah, sementara masyarakat masih membuat bantua dari pemerintahnya.
“Saya malu tinggal di rumah dinas, karena belum berbuat untuk Bantaeng. Tapi setelah saya berbuat untuk Bantaeng baru saya berani tinggal di rumah jabatan,” kata Nurdin Abdullah, saat usai menyampaikan sambutan di Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Selasa (13/3/2018).
BACA:Â Begini Penampakan Atribut Prof Andalan yang Ramai Diperbincangkan
Karena, kata Nurdin Abdullah, kalau masyarakat masih menerima beras riskin dan masih sering mati lampu, berarti kepada daerahnya masih gagal memimpin daerahnya.
“Kalau masih ada yang menerima beras riskin, berarti kita masih gagal. Apalagi kita masih sering mati listrik,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya tidak mau banyak berjanji kepada masyarakat, sebab kalau janji tidak ditepati, maka akan dimintai pertanggungjawaban hingga ke akhirat. Ia juga menjelaskan, tujuan dirinya maju sebagai calon gubernur bukan karena punya tujuan dan kepentingan lain, melainkan merasa terpanggil untuk membangun Indonesia dari Sulsel.
“Saya tidak mau janji karena janji itu akan diminta sampai di Akhirat nanti. Untuk apa mau jadi pemimpin, kalau saya memiliki tujuan lain, tapi kalau maju untuk membangun Sulsel, iya kita harus sama-sama,” ungkapnya, disambut dengan tepuk tangan ratusan masyarakat setempat.
Penulis: Abdul Latif