27.7 C
Makassar
Friday, May 9, 2025
HomeEkbisPartai Islam Angkat Bicara Soal Nasib Bank Muamalat Indonesia

Partai Islam Angkat Bicara Soal Nasib Bank Muamalat Indonesia

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rohahurmuziy alias Romy sangat mendukung sejumlah investor yang ingin membantu dari keterpurukan Bank Muamalat Indonesia.

Romy menilai, tidak menjadi masalah bagi siapa saja yang memiliki niat baik untuk menyelamatkan PT. Bank Muamalat Indonesia yang merupakan pioner dari negara Indonesia.

“Selama niatnya baik dalam artian Muamalat tidak dijadikan alat untuk kepentingan tertentu, dan ada niat untuk terus mengembangkannya, termasuk mengundang investor lain, didalam proses perbaikannya saya pikir tidak masalah,” ungkap Romy, Jumat (28/9/2018).

Menurut Romy, siapapun investor tersebut akan dianggap sebagai dewan penolong bagi Bank pertama di Indonesia ini. Diketahui, sejumlah calon investor kembali menyatakan berminat menyuntikkan modalnya.

BACA: Muamalat dan Kemenag Parepare Jalin Kerjasama Tabungan Haji Usia Dini

Salah satunya PT Minna Padi Investama Tbk. Sejak 2017 lalu, PT Minna Padi menegaskan siap memberikan modal Rp 4,5 Triliun. Namun, upaya PT Minna Padi terbentur di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal PT Minna Padi sudah menyetorkan dana sebagai tanda jadi. Dana sebesar Rp 1,7 triliun tersebut disetorkan ke escrow account yang telah ditetapkan OJK.

Skenario penyelamatan juga ditawarkan dari Dato Sri Tahir. Bos Mayapada Group ini disebut-sebut akan menyuntikkan dana sebesar Rp 5 Triliun. Bahkan kabarnya, ada tiga skema yang ditawarkan oleh menantu Mochtar Riady ini. Pertama, suntikan modal langsung Rp 2 triliun. Kedua, melalui subdebt Rp 2 triliun. Dan yang ketiga melalui line credit sebesar Rp 1 triliun.

BACA: Indonesia To Offer Infrastructure Projects At IMF-World Bank Meeting

Hanya saja, sejumlah kalangan meragukan skenario yang ditawarkan Tahir. Dengan hanya bermodalkan surat berharga, potensi terulangnya skandal Century sangat besar. Beda dengan penawaran Minna Pada dalam bentuk dana tunai. Hal inipun menjadi perhatian Romy. Menurutnya, para pemegang saham harus duduk bersama memikirkan cara terbaik menyelamatkan bank tersebut.

“Saya melihat Bank Muamalat memiliki nilai kesejarahan. Karena bank ini menghimpun dana ormas-ormas Islam. Bahkan dana jamaah haji saat didirikan. Bank Muamalat adalah karya secara tidak langsung Fraksi PPP. Karena saat didirikan pada tahun 1991, Fraksi PPP yang ngotot tentang batang tubuh Perbankan Syariah dalam UU Perbankan di Indonesia,” jelasnya.

BACA: DPP PPP Dorong KPU Tolak Bacaleg Bermasalah

Bagi PPP, lanjut Romy, Bank Muamalat harus diselamatkan. Dia mengimbau kepada seluruh seluruh pemegang saham, terutama mayoritas yang berasal dari Kuwait dan Qatar. “Pesan saya untuk secara serius memikirkan penyelamatan Bank Muamalat,” tambahnya lagi.

Apalagi, Bank Muamalat memiliki nilai historis. Menurutnya, sejarah awal perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat. “Jangan sampai kemudian ada apa-apa dengan bank tersebut. Kemudian saya meminta kepada pemegang saham untuk serius betul mencari orang yang secara managerial maupun emosional memiliki tautan yang mampu betul-betul menjalankan manajemen roda Bank Mualamat,” paparnya.

Romy juga mengingatkan agar sesegera mungkin menghimpun dana yang dibutuhkan untuk mengejar rasio car yang saat ini masih cukup tertinggal. “Saya berharap ini harus dilakukan dengan kesungguhan oleh para pemegang saham. Silakan duduk bersama untuk mencapai kesesuaian, termasuk membuka kembali kesempatan bagi para investor, baik yang sudah pernah menunjukkan keseriusan nya spt Minna Padi, atau investor lain yang juga serius berminat,” pungkasnya.

Penulis: Abdul Latif

spot_img
spot_img

Headline

spot_img