MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kota Makassar, dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya belum menentukan siapa kader yang bakal diusung pada Pilwalkot 2020 mendatang.
Meski beberapa pihak mulai memberikan sinyal klaim bakal mengendarai partai pemenang pemilu tersebut, namun sejauh ini pihak PDIP membantah dengan tegas bahwa pihaknya telah menentukan calon yang akan diusung.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua tim penjaringan Bakal Calon Walikota Makassar, Raisul Jaiz, kepada reporter Sulselekspres.com, Sabtu (19/10/2019) petang.
“Ya semua calon kan bisa saja mengklaim soal itu. Sejauh ini memang begitu. Calon-calon yang lain juga begitu dek. Ya tidak ada masalah lah,” buka Raisul Jaiz.
Sekretaris DPC PDIP kota Makassar tersebut mengatakan jika penentuan siapa yang bakal diusung akan dilakukan setelah proses survey selesai dilaksanakan.
“Oh tidak tidak ada calon yang kita unggulkan, tetapi soal diprioritaskannya kader, itu sudah pasti. Jadi begini, kader itu sudah pasti kita prioritaskan. Tapi kita akan tetap melihat nanti setelah ada hasil survey,” ujar Raisul Jaiz.
Di pertarungan Pilwalkot Makassar 2020 mendatang, PDIP mengutus tiga kadernya untuk ambil bagian dalam penjaringan bakal calon. Mereka adalah Yagkin Padjalangi, Alimuddin, dan Dokter Onasis.
“Kalau pak Yagkin sama pak Aji Alimuddin, sepanjang yang saya tahu cuma mendaftar di PDIP. Tapi kalau Dokter Onasis saya kurang tahu. Hampir semua partai kayaknya,” jelasnya.
“Jadi kita tinggal tunggu keputusan partai akan mengusung siapa. Tapi itu nanti setelah survey. Karena ada tiga tahap survey,” tegasya.
Hal serupa juga disampaikan oleh ketua DPC PDIP kota Makassar, Andi Suhada Sappaile, saat dikonfirmasi terpisah oleh reporter Sulselekspres.com.
“Kita ada tiga kader dek. Pak Yagkin Padjalangi, Aji Alimuddin, dengan Dokter Onasis,” buka Andi Suhada.
Saat dikonfirmasi terkait siapa yang bakal diusung PDIP pada pertarungan Pilwalkot, wakil ketua II DPRD Makassar tersebut mengaku belum menentukan pilihan dan belum ada keputusan.
“Kami belum ada gambaran dek, kan kami baru rencana survey,” singkatnya.