PDIP Sulsel Turunkan Tiga Pilar Untuk Prof-Andalan

PDIP juga mengerahkan organisasi sayapnya seperti Bamusi, Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia, atau Repdem. “Bamusi mendekati pemilih muslim, Taruna Merah Putih dan Banteng Muda Indonesia mendekati pemuda, juga Repdem menggalang aktivis. Jadi gerakan kita terstruktur, sistematis dan masif untuk memenangkan Prof Andalan,” paparnya.

Setelah konsolidasi kekuatan mesin partai, PDIP bakal segera melakukan penggalangan dukungan. “Memasuki Maret ini, berbagai program Prof Andalan mulai kita sosialisasikan. Kami membaginya menjadi 3 program unggulan sesuai nomor 3 milik Prof Andalan,” urainya.

PDIP yakin Prof Andalan bakal tetap menjadi andalan mayoritas masyarakat hingga saat pencoblosan. “Sebab kami melihat Prof Nurdin Abdullah seperti Pak Jokowi. Hidup hanya untuk kerja, kerja dan kerja tanpa memikirkan untung dan rugi bagi diri sendiri. Keduanya bekerja secara total untuk kemslahatan rakyat,” ujarnya.

Prof Nurdin Abdullah terbukti telah membawa Bantaeng yang hanya kota kecil bisa meng-Indonesia dan bahkan mendunia. “Hal itu disebabkan kemampuan manajerial dan kekuatan personal Prof Nurdin Abdullah. Bayangkan saja bisa menghadirkan RS bertaraf internasional di Bantaeng,” ungkapnya.

Bahkan Prof Nurdin Abdullah bisa menggerakkan warga Bantaeng untuk memiliki sikap dan pola hidup bersih. “Banyak pemimpin yang ingin meraih Adipura kemudian baru bersih-bersih wilayah. Kalau Prof Nurdin Abdullah tidak seperti itu. Beliau mengubah pola pikir dan sikap masyarakatnya untuk belajar hidup bersih. Soal menerima Adipura itu hanya dampak,” lanjutnya.

Agar menang di hari pencoblosan, PDIP bakal fokus mencermati swing voter atau mereka yang belum menentukan pilihan yang jumlahnya 20%. “Kami sedang mengkaji apa yang dibutuhkan swing voter ini? Isu-isu apa yang harus dijawab Prof Andalan untuk memenuhi keinginan swing voter,” pungkasnya.

Sementara strong voter atau mereka yang telah menjatuhkan pilihan berjumlah 80 persen. “Mereka petanya sudah tampak dari beberapa hasil survei. Kisaran 29%-37% memilih Prof Andalan. Tapi kami tak boleh lengah dan bakal terus melakukan monitoring dan evaluasi kerja,” tutupnya.

Penulis: Abdul Latif