MAKASSAR– Tepat sepekan dua orang komplotan pembobol brankas milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar berhasil ditangkap.
Muh. Tuanaya (40) ditangkap tepat dirumahnya di Desa Tiang, Kota Ambon, Provinsi Maluku Tengah (Malteng) sedangkan rekannya Irwan ditangkap di kediamannya di Kel. Pai Kec. Biringkanayya, Kota Makassar, Sulsel.
Penangkapan terhadap keduanya diketahui setelah tim melakukan penyelidikan mendalam. Salah satunya dari hasil pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang disita dari lokasi kejadian serta keberadaan sidik jari yang ditemukan melekat di brankas setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Endi Sutendi mengatakan Muh. Tuanaya yang berperan sebagai eksekutor ditangkap usai belanja motor bermerek ninja serta sejumlah perhiasan emas untuk istrinya.
“Tim membuntutinya setelah tiba dirumahnya langsung diciduk ,”kata Endi dalam konferensi persnya yang digelar di Mapolrestabes Makassar, Selasa 1 Agustus 2017.
Dari hasil interogasi terhadap Muh. Tuanaya, lanjut Endi, tim Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar yang dibantu oleh anggota Reserse Mobile (Resmob) Polda Sulsel kemudian berhasil menangkap Irwan (29) yang berperan sebagai otak dari aksi pembobolan brankas PDAM Makassar tersebut.
“Irwan ditangkap dirumahnya di Kel. Pai Kec. Biringkanayya Makassar ,”terang Endi.
Saat keduanya dibawa untuk dilakukan pengembangan mengejar dua orang pelaku lainnya yang diketahui juga terlibat dalam aksi pembobolan brankas tersebut, dua tersangka yakni Muh. Tuanaya dan Irwan mencoba kabur sehingga diberikan tembakan peringatan.
“Namun keduanya mengabaikan peringatan sehingga tim mengarahkan tembakan ke bagian kakinya dengan tujuan melumpuhkan ,”jelas Endi.
Dari tangan keduanya berhasil diamankan barang bukti berupa sisa uang yang berasal dari brankas sebesar Rp 253 Juta dari total uang tunai yang ia curi senilai Rp 1,2 Milliar.
Selain itu, turut juga diamankan barang bukti sejumlah perhiasan emas dan seunit motor bermerek ninja yang dititip di Polresta Ambon. Kedua jenis barang bukti tersebut merupakan hasil belanjaan para tersangka menggunakan uang hasil aksi pembobolan brankas milik PDAM Makassar yang mereka lakoni 25 Juli 2017 lalu.
“Dua rekan pelaku yang juga sudah di ketahui identitasnya masih dalam pengejaran ,”ujar Endi.
Diketahui, aksi pembobolan brankas milik PDAM Makassar terjadi, Selasa 25 Juli 2017. Dimana kejadian diketahui berawal saat seorang petugas kebersihan di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Ferdinand (23) hendak membersihkan ruangan bidang keuangan PDAM Makassar. Saat masuk ke ruangan, ia melihat barang dalam ruangan tersebut dalam kondisi berantakan dan pintu brankas terbuka.
Atas kejadian itu, Ferdinand langsung melapor ke sekuriti yang piket pada saat itu, Sukri (49). Selanjutnya Sukri menghubungi pihak Polrestabes Makassar.
Selanjutnya anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Makassar yang dipimpin Aiptu Hidayat mendatangi kantor PDAM Makassar dan berkoordinasi dengan tim identifikasi Polrestabes Makassar untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Adapun hasil olah TKP yang dilakukan tim identifikasi saat itu, ditemukan 2 buah tas jinjing hitam berisikan laptop, jendela kaca ruang bidang keuangan dan anggaran dalam keadaan tercongkel, 2 jenis obeng yang terletak diatas kursi dan pintu ruangan dalam keadaan rusak habis tercongkel.
Tak hanya itu, laci meja dalam ruangan juga dalam keadaan terbuka dan berkas terhambur serta brankas dalam keadaan terbuka namun tidak ada tanda kerusakan dan diduga pelaku mengambil uang dan surat berharga yang nilai totalnya ditaksir Rp 1,2 Milliar.(**)