MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah kota (Pemkot) Makassar menggelar pertemuan bersama Dewan Pendidikan kota Makassar. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja walikota Makassar, Rabu (30/7/2020).
Pertemuan ini membahas persoalan pendidikan di kota Makassar yang belakangan ini kerap menjadi topik perbincangan masyarakat, khususnya dalam momentum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Penjabat wali kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengatakan bahwa persoalan pendidikan adalah hal penting yang harus terus mendapat perhatian dari pemerintah.
“Apapun itu, tidak boleh ada yang tidak sekolah. Ini yang saya tekankan kepada Kadis Pendidikan. Harus ada solusi untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan haknya untuk sekolah,” ujar Rudy.
“Di tengah keterbatasan kita, baik anggaran, infrastruktur gedung sekolah, jumlah guru, dan lainnya, seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengakses pendidikan,” lanjut Rudy.
Pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19 di Makassar juga tengah menjadi pembicaraan serius dalam pertemuan ini. Menurut Rudy, urusan pendidikan harus betul-betul diseriusi sebagai prioritas kebijakan yang fundamental.
“Bicara pendidikan itu bicara masa depan. Tidak ada pemerintahan yang tidak menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Makanya jangan pernah menyia-nyiakan satu anak pun yang tidak sekolah hanya karena masalah biaya dan masalah lainnya. Anak adalah aset kita, semua yang masuk sekolah harus punya tempat, makanya kerjasama dengan swasta juga harus lebih dikuatkan” terangnya.
BACA: DP2 Makassar Tanggapi Maraknya Penjualan Hewan Kurban di Bahu Jalan
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Rudianto Lallo, mengatakan pertemuan dengan pemkot merupakan bagian dari amanah yang diberikan kepadanya untuk mendorong perbaikan di sektor pendidikan kota Makassar, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
“Ini adalah amanah yang sangat besar diberikan kepada saya untuk memimpin lembaga ini (Dewan Pendidikan). Alhamdulillah setelah beberapa kali melakukan interaksi, ternyata memang orang-orang yang ada di Dewan Pendidikan ini memiliki semangat dan kepedulian yang sama untuk memperjuangkan masa depan pendidikan di Makassar.”
“Memang masih begitu banyak persoalan yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama, apalagi saat ini kita dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-19 yang mengharuskan anak-anak kita menempuh pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Tentu ini membawa persoalan baru yang menuntut kita untuk segera menemukan solusinya,” lanjutnya.