MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kedepannya, Sulawesi Selatan akan ditumbuhi sekitar dari 300 pohon sakura, bunga khas Jepang.
Namun, sebagai tahap awal, terlebih dahulu, dilakukan penanaman enam pohon sakura di halaman Rumah Jabatan Gubernur, Senin (26/11/2018).
Penanaman pohon sakura ini merupakan rangkaian Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang, sekaligus sebagai tanda persahabatan kedua negara.
BACA: Nurdin Abdullah dan Wagub Ehime Jepang Tinjau Pengolahan Produk Perikanan di KIMA
Penyerahan bibit secara simbolis dilakukan dari Ketua Yayasan Sakura Persahabatan Jepang Kazuchika Mori kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah menuturkan, pohon sakura sudah dikembangkan di Kabupaten Bantaeng. Hanya, dibutuhkan adaptasi terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman.
“Di Sulsel, pohon sakura ini bisa dikembangkan lewat kultur jaringan. Dan di usia 2,5 tahun sudah tumbuh bunga, dan 5 – 10 tahun berbunga secara optimal,” ujarnya.
BACA: Tak Perlu Ke Jepang, Bunga Sakura Akan Tumbuh di Gowa dan Toraja
Sementara, Kepala Kantor Konsular Jepang, Katsutosi Miyakawa, mengatakan, proyek ini adalah proyek utama dari peringatan hubungan diplomatik Jepang – Indonesia. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia di Jepang hampir 500 ribu orang. Dan ia berharap, walaupun warga Indonesia tidak ke Jepang, namun bisa menikmati keindahan bunga sakura di Indonesia.
“Ini yang merupakan bagian dari mimpi saya, yang muncul saat ditugaskan di Makassar. Dan Pemerintah Sulsel siap menyambut dan mengembangkan proyek ini,” tuturnya.
BACA: Lewat Film, Japan Foundation Perkenalkan Budaya Jepang
Ketua Tim Proyek Penanaman Sakura, Dorothea Agnes Rampisela, melaporkan terkait persiapan penanaman 300 batang setek bunga sakura. Bunga yang akan ditanam jenis sakura dengan warna pink, mekar selama dua bulan, dan yang lain hanya mekar 1-2 minggu. Rencana penanaman diawali dengan mencari bibit dari Jepang. Pengurusan perizinan juga melibatkan banyak pihak. Hingga pada bibit ini diizinkan masuk ke Indonesia.
“Peninjauan lokasi pembibitan juga sudah dilakukan pada bulan Mei lalu,” ujarnya.
Bunga sakura ini didatangkan khusus dari Ehime, Jepang . Mereka membawa 300 bibit bunga sakura untuk ditanam di Sulawesi Selatan. Selain ditanam di Rujab Gubernur Sulsel, sebagian bunga ini akan ditanam di daerah dingin dan di dataran tinggi, seperti di Tana Toraja dan Malino, Kabupaten Gowa. Serta di Universitas Hasanuddin untuk kepentingan penelitian.
Selama enam hingga setahun, bibit bunga sakura ini akan diawasi dan dirawat dengan baik agar bisa beradaptasi dengan lingkungan di Sulsel. Jika berhasil, maka akan ditanam di daerah lain di Sulsel. Bunga nasional Jepang ini mekar pada musim semi di Jepang atau sekitar bulan Maret hingga Juni. Di Sulsel, pada tahun 2012 sebanyak 300 benih pohon sakura di tanam Dusun Muntea, Desa Bontolojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Turut Hadir Kepala Kantor Konselar Jepang Katsutosi Miyakawa, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Nurfitriani, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Perwakilan Toyota Tatsumi Takemoto dan Perwakilan Prefekture Ehime Thosifumi Joko serta rombongan dari Prefekture Ehime.