MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Makassar, Farid Wajdi mengungkapkan bahwa partisipasi pemilihan kepala daerah (pilkada) dalam hal ini pemilihan walikota Makassar di tahun 2020 bisa dikatakan meningkat jika dibandingkan pemilihan walikota sebelumnya.
Farid menjelaskan bahwa partisipasi pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2013 itu sebesar 58,9 persen. Sedangkan pada pilkada 2018 sebesar 57,2 persen. Dan pilkada 2020 sebesar 59,6 persen. Jika mau dibandingkan dengan partisipasi pilkada yang tertinggi berada pada tahun 2013 itu meningkat 0,7 persen. Namun, jika dibandingkan dengan partispasi pilkada 2020 dengan pilkada yang terkahir 2018 meningkat 2,4 persen.
“Partisipasi terakhir itu kan 57, 2 persen naik 2,4 persen kalau dibandingkan dengan Pilkada tahun sebelumnya. Tertingginya itu kan di tahun 2013 ditangkapnya 58,9 persen. Kalau kita membandingkan dengan Pilkada yang terakhir. Secara singkat sebenarnya itu adalah persentase partisipasi tertinggi semenjak kita melaksanakan Pilkada,” kara Farid kepada Sulselekspres.com, Minggu (27/12/2020).
Menurut Farid, Pilkada merupakan agenda publik. Sehingga terkait kenaikan partisiapi itu karrna banyak variabel seperti pihak penyelenggara, masyarakat dan calon yang akan dipilih menjadi faktor pergerakan partisipasi masyarakat.
Farid berharap Pilkada tahun ini menjadi bekal untuk pilkada selanjutnya. Namun, kara Farid, secara umum kebijakan teknis Pilkada akan berubah dan perubahan itu butuh penyesuaian skill. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan.
“Berharap ini menjadi modal untuk Pilkada selanjutnya. Tapi secara umum untuk kebijakan teknis Pilkada itu akan berubah dan perubahan itu butuh penyesuaian skill. Itu berarti kita butuh upgrade SDM semoga Pilkada berikutnya berjalan baik dan aman,” tutup Farid.
