SINJAI, SULSELEKSPRES.COM – Pertemuan 10 Pimpinan Pondok Pesantren di Sinjai temui Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa dirumah Jabatan Bupati Sinjai. Sabtu (13/8/2018) malam, memperkuat rencana Pemkab di bidang keagamaan.
Saya sangat merespon baik kehadiran para pimpinan pondok pesanten sebagai bentuk silaturahmi, karena tentu dengan kehadiran beliau-beliau menjadi spirit baru bagi kami dalam mengawali pemerintahan di Kabupaten Sinjai, dan ini momentum yang baik untuk mewujudkan kembali kejayaan Sinjai sebagai bumi panrita kitta”.
“Insya Allah hal-hal yang terkait dengan rencana kebijakan Pemerintah ke depan, akan kami libatkan para pemuka agama dalam membangun Sinjai, khususnya kebijakan terkait dengan bidang keagamaan,” ujar Seto.
Lebih lanjut Seto mengharapkan kepada para pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Sinjai, agar mendoakan dan membantu visi misi bidang agama.
Pemkab menyukseskan visi misi pemerintahan khusunya bidang keagamaan, yakni Merevitalisasi Islamic center sebagai pusat pengebangan syiar Islam, mencetak penghafal Al-Quran, meningkatkan insentif imam mesjid, guru mengaji, penjaga makam, imam desa dan muadzin, dan memberikan bantuan kepada pesantren.
Ustas Mustaqim Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ihsan Pangisoreng mewakili para pimpinan Ponpes yang hadir mengatakan bahwa kehadirannya di rujab Bupati ini dalam rangka bersilaturahmi, mengawal kebijakan Bupati pada bidang keagamaan sekaligus memberikan dukungan kepada Bupati Sinjai untuk mewujudkan visi misinya di bidang keagamaan, dalam rangka mengembalikan kabupaten Sinjai sebagai Kabupaten Panrita Kitta.
“Harapan kita kepada Bupati ada perhatian keagamaan, membantu dibidang keagamaan salah satu indikator adalah Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) kalau baznas ini berjalan dengan optimal pemerataan ekonomi masyarakat bisa optimal, termasuk pengentasantasan kemiskinan, dan itu janji Tuhan, jika sakat tersalurkan dengan baik dan ditangani dengan amanah. Insha Allah tidak ada kesenjangan di Sinjai,” jelasnya, melalui rilis.
Akan ada perumusan lanjutan kebijakan nantinya yakni baik dibidang keagamaan, menciptakan dai-dai di desa, menciptakan pemuda qurani, dan pengkaderan ulama.