MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Direktur The SMERU Research Institute, Asep Suryahadi, mengatakan bahwa tidak ada akselerasi yang siginifikan atas pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Karena menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel yang mencapai 7,2% melebihi nasional yang hanya 5,06% di tahun 2018 kuartal I, jauh dari target yang telah ditetapkan.
Dari data yang dipaparkan oleh Asep, pertumbuhan ekonomi di Sulsel terkesan stagnan atau tidak mengalami kenaikan yang signifikan sejak 2015 lalu. Pertumbuhan tetap berada pada angka 7,2% meski ada kenaikan pada 2016 lalu sebesar 0,2% atau 7,4%.
Baca juga:
“Jika kita melihat itu maka tidak ada akselerasi yang berarti terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel,” katanya.
Hal itu dilihat dari target pertumbuhan ekonomi yang harusnya dicapai oleh provinsi Sulsel yakni sebesar 9,1 persen. Target tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki.
Tidak hanya itu, kata Asep, laju pertumbuhan ekonomi di Sulsel yang selalu lebih tinggi dari nasional di segala sektor perekonomian sejak 2003 juga tidak mengurangi angja kemiskinan di Provinsi Sulsel.
Tingkat kemiskinan yang ada di Sulsel juga masih cukup tinggi yakni 9,38%. “Sementara target yang harus dicapai pada 2018 ini sebesar 7,2%,” jelasnya.
Penulis: M. Syawal