25 C
Makassar
Monday, May 5, 2025
HomePolitikPPS dan PPK Gencarkan Sosialisasi Pendidikan Pemilih

PPS dan PPK Gencarkan Sosialisasi Pendidikan Pemilih

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) KPU kota Makassar terus melakukan sosialisasi pendidikan pemilih secara masif di setiap kecamatan.

Kali ini, PPK dan PPS Kecamatan Bontoala melakukan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di kelurahan Gaddong. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilwali Makassar, pada (9/12/2020) medatang.

Sosialisasi yang berlangsung pada hari Sabtu (31/10/2020) ini bertempat di Aula Kantor Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, pada kota Makassar.

Kegiatan ini sendiri merupakan program dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM, yang diluncurkan pada awal bulan Oktober lalu.

Sosialisasi kali ini merupakan sosialisasi berbasis kelurahan tahap kedua yang diselenggaran oleh KPU dan dilaksanakan oleh PPK dan PPS kecamatan Bontoala.

Khusus di Kecamatan Bontoala, target partisipasi pemilih disesuaikan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 36.261, dengan jumlah pemilih perempuan sebanyak 18.611 dan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 17.650.

Dalam kegiatan ini, PPK dan PPS Bontoala menghadirkan warga setempat yang berasal dari unsur, pemilih pemula, juga calon KPPS, yang secara total berjumlah 30 orang.

Dalam kesempatan tersebut, masing-masing divisi PPK Kecamatan Bontoala memaparkan materi Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada para peserta yang hadir.

Ketua PPK kecamatan Bontoala, Hasmawati, berharap kepada peserta yang hadir agar menyampaikan kepada keluarga, orang terdekat, dan orang yang mereka kenal sebagai warga Kelurahan Gaddong, untuk berpartisiasi dalam pemilihan serentak (9/12/2020) mendatang.

“Kita wajib menjaga Pilkada ini agar menjadi Pilkada teduh dan damai. Sebab warga Kelurahan Gaddong adalah bagian dari Kecaatan Bontoala. Pada Pilkada kita belajar demokrasi, jangan jadikan Pilkada ini sebagai pemecah. Jangan karena beda pilihan, kita berselisih paham. Biarlah pilihan saudara semua dirahasiakan,” ujarnya.

Peserta sosialisasi dibatasi dengan jumlah peserta mengingat adanya pandemi dan harus mematuhi standar protokol penanganan Covid-19.

Setiap tahapan sosialisasi dengan peserta yang berbeda, nantinya peserta yang hadir diharapkan mengajak saudara, tetangga dan temannya untuk ikut andil dalam pemilihan pada (9/12/2020) mendatang.

Sementara Siti Rahmawati Arfah selaku PPK Divisi Perencanan dan Data mengajak warga untuk membuka website KPU Kota Makassar https://lindungihakpilihmu.kpu.go.id/. Hal ini dilakukan untuk memastikan peserta apakah sudah terdaftar sebagai pemilih di pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar.

“Apabila ada yang tidak terdaftar segera menguhubungi PPS setempat, jangan pada saat pencoblosan baru mau melapor. Diharapkan juga kepada para peserta untuk rajin membuka sosial media KPU Kota Makassar agar mudah mendapatkan informasi seputar Pilkada Pilwalkot Makassar 2020,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga Nurdiana Mansyur selaku PPK Divisi Teknis mejelaskan mengenai 12 hal baru yang harus diperhatikan di TPS Pilkada serentak.

Hal baru tersebut yaitu pemilih diwajibkan memakai masker, jaga jarak, tersedia tempat cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, disediakan sarung tangan plastik, tinta tetes, maksimal 500 pemilih dalam 1 TPS, KPPS memakai ADP, pengaturan kedatangan, Disenfektan berkala di TPS, Bilik khusus (pemilih lebih dari 37,3 derajat Celcius dan dilarang berkerumun serta menghidari kontak fisik.

Nurdiana Mansyur mengatakan, karena Pilkada yang dilaksanakan dimasa pandemi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jumlah TPS hanya dibatasi maksimal 500 pemilih. Pemilih dan petugas wajib menggunakan masker, sarung tangan plastik, cuci tangan sebelum masuk dan pada saat meninggalkan bilik suara, cek suhu tubuh dan menggunakan sanitizer dan jangan lupa jaga jarak 1 meter.

Sebagai tanda memilih tidak lagi memakai celup tinta tapi dengan tinta tetes. KPPS yang bertugas akan menggunakan APD lengkap mulai dari masker hingga sarung tangan. Untuk menghidari antrian, jadwal kedatangan pemilih diatur dan akan diberi pemberitahuan. Selain itu TPS juga akan disemprot disinfektan secara berkala.

“Terdapat bilik khusus dengan suhu tinggi yaitu diatas 37,3 derajat Celcius. Selanjutnya nanti akan ada Linmas yang akan mengawasi dan menegur apabila ada kerumunan. Selama di TPS sebisa mungkin hindari kerumunan dan kontak fisik. Sebaiknya jangan membawa anak kecil saat datang memilih karena anak kecil rentan terkena virus,” tambahnya.

Elisabeth selaku PPK divisi Hukum mengharapkan agar tidak membawa handphone dalam bilik suara. Serta mengajak peserta untuk mengikuti updetan sosial media KPU Kota Makassar.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img