SULSELEKSPRES.COM – Rocky Gerung keliru dalam memberikan prediksi atas keseriusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) untuk memproses hukum Said Didu.
Rocky Gerung diketahui sebelumnya mengaku tak percaya kalau LBP akan memperkarakan pernyataan Said Didu. Dia menganggap kalau ancaman dari pihak LBP terhadap Said Didu hanyalah bentuk candaan.
“Kan beliau sibuk koordinasi kebijakan, memastikan bahwa investasi tidak boleh menurun. Mungkin sekali ada orang iseng bisikin sesuatu pada juru bicara, juru bicara tiba-tiba punya ide menegur dan minta maaf. Saya kurang yakin pak LBP punya intensi yang sebegitu jauh memperkarakan Said Didu,” kata Rocky Gerung dalam tayangan Youtubenya, (4/4/2020) lalu.
Baca: Rocky Gerung: Kritik Said Didu Biasa, LBP Suka Bercanda
Menurut dia, apa yang disampaikan Said Didu merupakan sebuah kritik biasa. Said Didu disebut mengkritik jabatan bukan pribadi seorang Luhut.
“Saya baca memang disebut uang uang uang. Tapi saya kira itu sindiran biasa saja, karena investasi memang soal uang,” katanya.
Rocky menganggap kalau LBP adalah pejabat publik sudah cukup lama, dan terbiasa dengan kritik. Dia menyebut kalau kemungkinan LBP hanya bercanda dibalik ancaman pelaporan terhadap Said Didu.
Baca: Abu Janda Sindir Said Didu: Luhut Baru Batuk Saja Sudah Mewek
“LBP suka bercanda. Jadi juru bicara memakai diskresi berlebihan,” ujar dia.
Seperti banyak diberitakan, jalur hukum yang coba ditempuh pihak LBP merupakan buntut dari pernyataan Said Didu yang menyatakan Luhut lebih mementingkan keuntungan pribadi saja tanpa memikirkan penanganan virus corona.
Baca: Rocky Gerung Heran Anies Baswedan Dilarang Lockdown Jakarta
Pihak Luhut kemudian menuntut permintaan maaf Said Didu. Said Didu sendiri sudah mengirimkan surat klarifikasi, hanya saja dalam suratnya todak mencantumkan permintaan maaf. Sehingga kemudian pihak LBP keukeu agar Said Didu diproses.
“Pak Luhut sudah baca. Tidak ada komentar apa-apa. Saya tanyakan apakah dilanjutin proses hukumnya, jawabnya iya,” kata juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/4/2020).



