SULSELEKSPRES.COM – Kasus baru Covid-19 secara global kembali mengalami kenaikan. Presiden Jokowi mewaspadai hal ini juga terjadi di Indonesia.
Jokowi mengajak masyarakat belajar dari penyebab kenaikan kasus Covid-19 secara global itu.
“Tren kenaikan kasus itu masalahnya ada pada tiga hal. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan,” ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Senin (25/10/2021) yang dirilis Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021) dilansir dari Kompas.com.
“Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah,” tuturnya.
Jokowi menekankan agar kepala daerah dan semua elemen masyarakat berhati-hati atas ketiga hal itu.
Menurut kepala negara, protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk turut mengingatkan pihak sekolah.
“Kita juga perlu pengawasan lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini,” ungkapnya.
“Saya berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong, tetapi juga percepatan vaksinasi terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” tegas Jokowi.
Jokowi pun memaparkan kondisi Covid-19 di dunia yang dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2 persen.
Di sejumlah kawasan kenaikan kasus positif terjadi dalam jumlah signifikan.
Di Eropa misalnya, dalam minggu ini kasus Covid-19 naik sampai 23 persen. Sementara itu di Amerika Selatan naik 13 persen.
“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” pungkasnya.
(yusdin)