3. Nurdin Abdullah (7 November 1963)
Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr lahir di Sulawesi Selatan, 07 November 1963. Jika dilihat, Weton atau hari lahir adalah Kamis Pahing dan Mongso Kalima.
Orang kelahiran ini memiliki cita-cita yang besar disertai semangat baja untuk mewujudkannya. Selalu siaga mencari kesempatan untuk memajukan kepentingan. Tetapi hal itu bukanlah untuk dirinya semata; juga sangat mempedulikan keluarga dan selalu siap membantu saudara yang membutuhkan perlindungan atau pengasuhan. Meskipun demikian, kelahiran mungkin perlu menjaga kecenderungan untuk selalu mengambil kesimpulan tanpa mengetahui fakta-fakta yang lengkap. Khusus dalam pergaulan anda, suatu dorongan untuk membantah tanpa lebih dahulu mengatur pikiran dan kata-kata mungkin akan dapat membuat orang lain merasa tidak dihargai. Cara penyampaian anda sangat berpengaruh di sini.
Mongso Nurdin Abdullah adalah Kalima. KALIMA – Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad
KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 14 Oktober – 9 November adalah termasuk dalam Pranata Mangsa “KALIMA”. Pada Mangsa itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti mendung. Sering turun hujan, bahkan curah hujan sering pula sangat lebat.
Pada Mangsa “KALIMA” perjalanan Mangsa dikuasai oleh Batara Asmara, lama orbit 27 hari. Berpengaruh besar terhadap keadaan kelahiran, sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara. Begitu pula keadaan alam semesta yang melambangkan keadaan orang-orang yang terlahir di Mangsa itu.
Batara Asmara, dewa kesenangan dan keberuntungan. Sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan tidak menyenangkan. Kalau orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu. Gangguan atau derita itu adalah samaran dari Hyang Asmara. Kalau bentuk samaran Hyang Asmara tadi telah dikalahkan, maka akan muncul wujud Hyang Asmara yang sebenarnya ialah sang keberuntungan itu sendiri.
Agar kita selalu berdekatan dengan Hyang Asmara, maka kita harus selalu bertabah hati menghadapi segala macam cobaan dan godaan. Karena kalau kita mendapat cobaan dan rintangan itu, artinya Hyang Asmara sudah sangat dekat dengan kita. Demikian setelah cobaan dan rintangan itu lenyap, maka kesenangan pun datanglah.
Selain itu, Hyang Asmara mempunyai sifat mementingkan harga diri dan kewibawaan. Sifat tegas dalam mempertahankan harga diri dan kewibawaan itu disertai dengan sifat diam. Baginya yang terpenting adalah hasil pekerjaan yang baik, tidak mengharapkan suatu pujian. Batara Asmara juga pandai menekan emosi maupun ambisi.
Apa yang terjadi bagi orang terlahir dalam pengaruhnya Batara Asmara? Mereka juga mempunyai sifat lebih mementingkan gengsi, kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.
Baca:Â Sindiran Nurdin Abdullah: Jangan Bandingkan Retorika Dengan Hasil Karya
Oleh karenanya orang yang terlahir dalam Mangsa “KALIMA” adalah orang-orang yang pendiam. Walaupun begitu, mereka dapat memberikan nasehat bagi orang yang membutuhkannya. Dia juga pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia pribadi. Penampilannya penuh misteri, hal itu karena dia lebih senang bekerja secara diam-diam. Perkataannya penuh arti dan kepastian.
Bagi mereka yang baru mengenal orang kelahiran Mangsa “KALIMA” terasa sangat kaku bergaul dengannya. Segala sesuatu tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda serta enak diajak untuk berbincang-bincang.
Bahkan ada sesuatu yang luar biasa bagi orang “KALIMA” ialah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apapun bentuknya. Mempunyai sesuatu yang istimewa, ialah di mana dia mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu dan berhasil. Oleh karenanya bagi orang kelahiran Mangsa “KALIMA” tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa. Semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.
Dalam pergaulan di masyarakat, pada umumnya orang kelahiran mangsa “KALIMA” mempunyai pengaruh baik, tidak banyak bicara tetapi banyak perbuatan-perbuatan baik yang dibuktikannya. Janjinya selalu ditepati. Sehingga mempunyai wibawa dan disegani.
Nurdin Abdullah memang dipanggung politik Pilgub Sulsel tidak begitu banyak mengumbar janji seperti calon lain. Materi kampanye dari dirinya adalah menyodorkan bukti atas apa yang telah dilakukannya.
Tak heran, atas segala bukti dari kinerjannya membuat dirinya saat ini ditempatkan dalam posisi teratas beberapa hasil riset lembaga survei. Sejauh ini dirinya paling diunggulkan memenangi Pilgub Sulsel.
“Satu bukti lebih baik dari seribu janji,” ujar Nurdin Abdullah kepada tiga rivalnya beberapa waktu lalu.
KEADAAN ALAM
Pada mangsa “KALIMA” yang berjalan selama 27 hari dari tanggal 14 Oktober sampai 9 November, berpengaruh terhadap keadaan alam semesta dan diberi candra “Pancuran Emas Semawur Ing Jagat”, artinya pancuran emas yang tersebar di bumi.
Menilik Candra tersebut, nenek moyang kita memberi gambaran bahwa pada mangsa itu Tuhan telah menganugrahkan sesuatu yang berharga “emas”. Kenyataan yang terjadi adalah pada saat itu “musim hujan” siang dan sore turun hujan, kadang-kadang hujan sangat lebat bahkan dapat menimbulkan bencana banjir.
Tetapi air adalah sesuatu yang berharga bagi kehidupan. Kalau manusia tetap memelihara kelestarian lingkungan, tidak menebangi pohon dan tidak menggunduli hutan, bencana banjir akan terhindar.
Baca:Â Prof Nurdin Abdullah: Pers Adalah Pondasi Utara Demokrasi
Keadaan angin kadang sangat keras berhembus dari Barat Laut menuju ke arah Tenggara dengan kekuatan kencang disertai angin lebat. Hawa mulai dingin, pohon-pohon asam mulai meranggas daunnya. Musim buah mangga, yang segera dibarengi dengan munculnya lalat dan ular mulai keluar dari liangnya untuk mencari makan. Dengan datangnya musim hujan, bagi daerah yang tidak tertimpa bencana banjir, maka kaum tani mulai menggarap sawahnya.
KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Keadaan anak kelahiran mangsa “KALIMA” pada umumnya memiliki kecerdasan otak luar biasa. Cepat menerima suatu pelajaran. Bahkan anak-anak kalima dapat dengan inisiatif sendiri mempelajari sesuatu tanpa guru.
Tetapi sifat anak-anak Kalima minta untuk diutamakan daripada anak yang lain. Rewel, cerewet, dan selalu minta lebih banyak dari yang semestinya.
Di kalangan anak-anak yang lain, maka anak Kalima ini menjadi pembela bagi kawan-kawannya yang mendapat ancaman. Karena anak Kalima berani mewakili kawannya yang diancam, walaupun musuhnya itu lebih besar dari dirinya. Di kalangan teman-temannya dia sangat royal. Senang menghambur-hamburkan uangnya dan mentraktir. Tidak mengherankan kalau anak kelahiran mangsa “KALIMA” mempunyai kawan dan sahabat yang tidak sedikit.
Sejak kecil anak KALIMA ini mempunyai kesenangan memelihara hewan, kucing, anjing, kelinci, burung, dan sebagainya. Tetapi harus diperhatikan benar, karena kadang dia dapat berbuat kejam dan sadis terhadap hewan peliharaannya itu.
Sifat pendiamnya terbawa sejak kanak-kanak. Walaupun diam, dia selalu memperhatikan lingkungannya. Kadang dia akan tampil sebagai jagoan untuk membela kawannya.
KEADAAN MASA DEWASA
Sifat Batara Asmara juga tetap berpengaruh kepada remaja kelahiran mangsa “KALIMA” diantaranya adalah sifat cemburuan, curiga dan kurang berterus terang dalam berbagai hal. Karena dia senang menyimpan rahasia, atau sesuatu yang segan untuk dibicarakan kepada orang lain. Sehingga orang lain pun tidak mengetahui apa maunya. Seolah kehidupannya diselubungi oleh rahasia.
Suatu yang sangat menarik bagi orang kelahiran mangsa Kalima ini adalah “kejujurannya” karena dia selalu menepati segala janji yang diucapkannya. Satu lagi ialah keistimewaannya untuk mempelajari bahasa asing. Dia akan dapat menguasainya dengan cepat. Begitu pula hal-hal yang bersifat gaib dan parapsikologi sangat cepat faham dan dapat menjadi ahli parapsikokogi (kebatinan).
Dalam pergaulan remaja “KALIMA” ini sangat disegani, tetapi karena sifatnya yang pendiam dan berwibawa, walaupun dalam keadaan biasa dia dapat bercanda dan berbincang-bincang. Tetapi kalau sedang marah dia akan diam dan berbicara hanya secukupnya. Hal itu yang membuat kawan-kawannya merasa segan bahkan ada yang merasa takut berhadapan dengan dia. Karena sering menegur kawannya yang bersalah dengan kata-kata yang menyakitkan hati dan ketus.
Dalam dunia pendidikan umumnya orang atau remaja kelahiran mangsa “KALIMA” selalu berhasil dengan baik, mendapat terbaik.
CIRI KHAS YANG MENCOLOK
Yang mencolok bagi orang kelahiran mangsa “KALIMA” ialah keberanian, pendiam, tetapi keras, dan mudah sekali tersinggung atau marah kalau kehendaknya tidak dituruti. Bila telah naik darah, maka dia terlalu nekad tanpa perhitungan, walaupun penyebabnya suatu hal yang sederhana sekali.
Di samping ciri khas pada postur tubuh yang sudah dibicarakan terdahulu. Maka ciri khas sifat dan tingkahnya itu dapat dijadikan sebagai data pribadi orang kelahiran mangsa “KALIMA”.
KEADAAN KESEHATAN
Bagi orang yang terlahir pada mangsa “KALIMA” ada beberapa penyakit yang dapat mengganggunya. Artinya dan kemungkinan besar dapat terserang penyakit tersebut.
Hal itu berarti kalau kesehatannya terjaga dengan baik, berolah raga secara teratur. Penyakit itu tak akan menyerangnya. Pada dasarnya orang kelahiran mangsa “KALIMA” itu jarang sakit, seolah kebal terhadap jenis-jenis penyakit.
Penyakit yang mengancamnya adalah rematik, sakit jantung, ginjal, kencing gula, dan kemungkinan dapat juga terkena sakit kelamin. Oleh karenanya haruslah berhati-hati merawat diri. Karena lebih mudah mencegah daripada mengobati.
WARNA YANG COCOK
Bagi mereka yang terlahir pada mangsa Kalima, maka terdapat beberapa jenis warna yang cocok baginya. Warna-warna itu selain dipandang dari segi keserasian, juga dipandang dari sudut parapsikolog.
Bagi kelahiran mangsa kalima, warna yang paling cocok dan paling serasi baginya adalah warna Merah. Karena warna itu mengandung arti kesetiaan dan tanggung jawab. Selain warna merah, juga serasi menggunakan warna putih. Selain keserasian dan kepantasan warna putih mempunyai makna kesucian, kepasrahan, kelembutan dan kebaikan hati.
Maka warna-warna selain kedua warna itu, kurang baik bagi orang yang terlahir pada mangsa kalima. Lebih-lebih warna hitam, seyogyanya tidak memakainya, menurut pakar warna dan daya magis yang dipancarkan, bahwa warna hitam memancarkan pancaran kenistaan, itu bagi kelahiran mangsa KALIMA (14 Oktober – 9 November).
Warna Merah dan Putih sendiri merupakan warna yang begitu akrab dengan Nurdin Abdullah. Merah merupakan warna PDIP, dan putih adalah warna PKS. Kedua partai ini mengusung pencalonannya di Pilgub Sulsel.
Selanjutnya: Ramalan Ichsan Yasin Limpo