MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kerusakan vegetasi akibat alih fungsi lahan yang terjadi di hulu Sungai Jeneberang di kawasan Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang yang berlokasi di Gowa. Membuat Kepala BNPB RI, Doni Modarno akan melakukan pengalihan fungsi lahan dengan mengadopsi konsep Sungai Citarum, Jawa Barat.
“Kita akan melakukan restorasi dan representasi untuk kawasan Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang secara terintegrasi,” katanya, saat berkunjung ke Makassar, Jumat (1/2/2019).
BACA: Satgas Revitalisasi Sungai Jeneberang Bakal Dibentuk
Pada kunjungannya yang kedua pascabencana di Sulsel tersebut Doni memboyong anggota satuan tugas (Satgas) dari pemulihan Sungai Citarum untuk memberikan edukasi dan persentasi bagaimana cara mereka mengembalikan ekosistemnya melalui proses pengalihan lahan.
Sebelum itu, Doni terlebih dahulu akan membentuk Satgas yang nantinya bertugas untuk melakukan survey. Tim Satgas ini adalah gabungan dari instansi pemerintahan, unsur aparat, pelaku usaha dan organisasi pencinta alam.
BACA: Walau Legal, Izin Tambang Hulu di Jeneberang Dicabut Bila Salahi Aturan
Tim memerlukan waktu kurang lebih sebulan untuk menentukan titik-titik mana saja yang paling berpotensi mengalami kerusakan ekosistem kawasan hutan pegunungan yang merupakan hulu DAS Jeneberang.
Pengadopsian pola penanganan Citarum di Jeneberang disebutkan Doni, tak bisa terlepas dari kearifan lokal masyarakat setempat. Jadi, harus juga melibatkan masyarakat Sulsel.
“Jadi ini kan pola penanganan yang melibatkan banyak pihak. Karena kalau pemerintah sendiri yang kerja ini tidak akan berhasil. Makanya harus banyak komponen yang dilibatkan,” jelasnya
Tim yang memantau nanti, akan melaporkan langsung kepada satuan tugas (Satgas) yang sebelumnya telah dibentuk. Terkait kondisi yang akan dibenahi.