SULSELEKSPRES.COM – Mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik kebebasan berpendapat dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Menurut dia, saat ini ketika memberikan kritik aura otoriter dari pemimpin terasa. Buzzer disebut dibayar untuk melakukam serangan balik.
Baca: Disindir Mentri Pecatan, Rizal Ramli Ungkit Pemecatan JK dan Wiranto
Kondisi tersebutlah yang membuat Rizal Ramli membandingkan dengan masa pemerintahan Presiden Megawati hingga saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin.
“Ketika Mbak Mega Presiden, RR tetap bersikap bersahabat, kritis & solutif jika menyangkut hal2 yg strategis. Tidak ada serangan balik dari teman2 PDIP. Ternyata Bang TK ingatkan, jangan ganggu RR krn dia sejak muda berjuang utk RI. Hari ini berbeda, buzzers dibayar utk bully2,” kata Rizal Ramli melalui akun Twitternya, Selasa, (2/1/2018).
Baca: Bicara Freeport, Rizal Ramli Sentil Rhenald Kasali: Marketing Lagi Nyamar
Sikap kritisnya di pemerintahan Megawati disebut tetap berlanjut hingga SBY jadi Presiden. Meskioun sebal, SBY disebutnya memberikan respon positif, tidak seperti saat ini.
“Ketika SBY Presiden, RR sangat kritis thd pola kebijakan neoliberal. Dgn Tim Indonesia Bangkit, dorong spy percepat pembayaran utang IMF, bubarkan CGI tsb. SBY respons positif, sembari kadang2 sebel. Hari ini auranya semakin otoriter, kritis dikit di-bully pakai buzzers bayaran.” tambahnya.
Ketika SBY Presiden, RR sangat kritis thd pola kebijakan neoliberal. Dgn Tim Indonesia Bangkit, dorong spy percepat pembayaran utang IMF, bubarkan CGI tsb. SBY respons positif, sembari kadang2 sebel. Hari ini auranya semakin otoriter, kritis dikit di-bully pakai buzzers bayaran.
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 1, 2019
Diketahui, Rizal Ramli memang kerab membetikan kritik keras terhadap pemerintahan Jokowi. Meskipun begitu, secara pribadi dia menyebut tetap memiliki hubungan baik.