SULSELEKSPRES.COM – Peneliti Perhimpunan Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung ikut membahas soal konflik muslim Uighur di China yang tengah jadi sorotan beberapa waktu terakhir.
Menurut Rocky, konflik muslim Uighur sejatinya bukanlah persoalan agama. Muslim Uighur disebutnya adalah minoritas dari segi etnis maupun agama.
“Dan kita tahu bahwa memang itu bukan soal agama, kan faktanya Uighur ini kan adalah minoritas, yang mayoritas etnis Han di Tiongkok. Jadi dia minoritas secara etnis, minoritas secara agama,” jelas Rocky saat menjadi narasumber diprogram Youtube, Realita TV, (19/12/2019).
BACA:Â Rocky Gerung : Sekarang Banyak Akademisi Berpangkat Tinggi Tapi Otaknya Kebawah
Rocky menguraikan, problem di Uighur muncul setelah peristiwa 911. China kemudian kuatir akan potensi teroris.
Uighur sendiri disebut Rocky secara etnis lebih dekat kepada Turki. Hanya saja tidak bisa masuk di Turki jika ada persekusi di China akibat adanya semacam kesepakatan dengan Eropa bahwa ini akan banjir pengungsi,
“Sebetulnya bukan teroris karena terpersekusi di negeri sendiri, mau pergi ke Turki yang lebih akrab secara etnis ngga bisa karena ada problem politik pengungsi,” ujar dia.
BACA:Â Bicara Soal Muslim Uighur, Rocky Gerung Disapa Al Habib
Acara ini ikut menghadirkan Ketua Lembaga Dakwah Khusus LDK PP Muhammadiyah, Ustaz Muhammad Ziyad. Dia memberikan klarifikasi terkait adanya tudingan ormas Muhammadiyah menerima dana agar diam soal Uighur. Dia menegaskan kalau isu tersebut adalah fitnah.
BACA:Â Rocky Gerung Ngaku Frustasi Usai Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila
“Jadi ketika menuduh Muhammadiyah dijual kemudian supaya bungkam. Saya kira tidak ada temanya bahwa Muhammadiyah bisa dibeli. Justru yang ada adalah Muhammadiyah selama ini banyak memberi,” pungkasnya.
(*)