SULSELEKSPRES.COM – Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut menjadi sorotan ditengah polemik kasus Jiwasraya.
PSI yang dikenal kritis dipandang tak lagi segarang biasanya dalam kasus Jiwasraya. Bahkan dimedia sosial beberapa hari lalu sempat muncul tagar #PSIMingkem sebagai bentuk protes publik.
Pengamat politik Rocky Gerung sendiri sempat ikut menyinggung soal sikap PSI terkait Jiwasraya. Dia menyebut kalau partai pimpinan Grace Natalie tersebut hanya semacam kulit bawang dalam politik.
“PSI kan semacam anak bawang, atau bukan anak anak bawang tapi kulit bawang dalam politik yang dibikin buat ramai-ramai kecil saja,” kata Rocky Gerung seperti dilihat Sulselekspres dalam tayangan Youtube Realita TV, (29/12/2019).
Menurut Rocky, kasua Jiwasraya harusnya dibuka secara transparan. Publik dia klaim mau tahu kenapa kerugian yang menimpa perusahaan asuransi BUMN tersebut terjadi ditahun politik
Rocky mendorong peran aktif DPR RI dalam kasus Jiwasraya. “Itu pentingnya Pansus lakukan itu. Pansus atau Panja, supaya aspek politiknya dibuka,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga ikut menagih komitmen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk memperjuangkan uang rakyat dalam kasus Jiwasraya.
Menurut dia, kasus Jiwasraya bukan lagi persoalan kelalaian tapi sudah perampokan secara sistematis. Dia kemudian mempertanyakan sikap PSI yang dianggapnya diam dalam kasus ini.
“Mana ini suara teman² @psi_id yg katanya fokusnya KAWAL UANG RAKYAT di kasus @Jiwasraya ini. Agar terbongkar ayo teman² kita suarakan. Agar nasib 5 juta nasabah yg jadi korban juga jelas. Dugaan saya ini bukan lagi sekedar kelalaian semata, tapi sudah “perampokan” yg sistematis,” kata Jansen melalui akun Twitter pribadinya, (24/12/2019).
Demokrat, kata Jansen, tiap hari bersuara soal kasus Jiwasraya. Dia meminta PSI bersuara untuk membuktikan taglinenya mengawal uang rakyat.
BACA:Â Kasus Jiwasraya, Rocky Gerung: PSI Semacam Kulit Bawang
“Demokrat kan sudah tiap hari bersuara. Kita mau dengar dulu suara teman² PSI yg tagline nya aja Kawal Uang Rakyat. Jiwasraya inikan berkaitan langsung dgn uang rakyat yg menguap entah kemana,” katanya.
Seperti diketahui, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang merupakan perusahaan asuransi pelat merah ini sedang terjerat krisis keuangan.
Manajemen Jiwasraya tidak akan sanggup membayar polis JS Saving Plan milik nasabah senilai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019. Ini setelah pada Oktober 2018 lalu perusahaan sempat melakukan penundaan pembayaran klaim kepada nasabah produk Saving Plan.
(*)