SULSELEKSPRES.COM – Staf khusus (Stafsus) milenial Presiden Jokowi terus menjadi sasaran kritik beberapa waktu terakhir ini.
Terbaru, pengamat politik Rocky Gerung ikut menyindir stafsus milenial tersebut. Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber podcast Refli Harun di channel Youtube.
Sindiran bermula saat Refli Harun menanyakan soal dengan siapa Rocky ingin bekerjasama jika saja ditawari masuk dalam pemerintahan diantara 7 Presiden yang pernah memimpin Indonesia.
“Kalau Rocky diberikan kesempatan kedalam tim presiden dalam posisi penting dan menentukan. Kepada presiden mana mau bekerja sama dan mana yang tidak dipilih,” tanya Refli Harun, Senin, (20/4/2020).
Sebelum memberikan jawaban, Rocky lebih dulu menyentil staf khusus. Menurut dia, jika saja ditawari jadi stafsus dirinya akan menolak lantaran takut ikut tergoda memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi.
“Kalau saya diminta saya tidak mau jadi stafsus. Nanti saya punya godaan jual beli surat atas nama kop surat istana. Perintahkan camat kasih order pada perusahaan saya,” sindir mantan dosen UI tersebut.
Sindiran Rocky ini merujuk pada stafsus Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra yang sebelumnya menyurat ke seluruh camat di Indonesia menggunakan kop istana.
Dalam surat itu, Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan PT Amartha Mikro Fintek terlibat dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Andi sendiri merupakan CEO PT Amartha yang bergerak di bidang pemberdayaan dan pembangunan UMKM. Surat itu sontak menuai kritik dari khalayak luas. Andi sudah menyatakan permintaan maaf dan menarik kembali surat tersebut.
