SULSELEKSPRES.COM – Politisi kondang Ruhut Sitompul ikut mengomentari sikap Refly Harun yang dianggap lebih kritis usai diberhentikan sebagai Komisaris Utama Pelindo I.
Menurutnya, Refly Harun masih sakit lantaran dipecat. Dia menyoal pernyataan pakar hukum tersebut yang dianggap menyebut rezim Presiden Jokowi tidak dipercayai rakyat.
Ruhut mempertanyakan pernyataan Refly yang mengatasnamakan rakyat. Refly dianggap tidak tepat mengatasnamakan rakyat lantaran tidak pernah menjadi wakil rakyat di parlemen.
“Manusia yg sudah dipecat dari Perusahaan BUMN sbg Komisaris refly harun masih sakit hati sebut rezim Jokowi tdk dipercaya Rakyat ya taudiri, nggak salah nie kapan pernah jadi Wakil Rakyat berani mengatas namakan Rakyat ya sudah dirumah saja cuci tangan pakai masker MERDEKA,” kata Ruhut di media sosialnya, (2/6/2020) lalu.
BACA:Â Refly Harun Klarifikasi Soal Isu Sakit Hati Dipecat Jokowi
Manusia yg sudah dipecat dari Perusahaan BUMN sbg Komisaris👺 refly harun masih sakit hati sebut rezim Jokowi tdk dipercaya Rakyat ya taudiri, nggak salah nie kapan pernah jadi Wakil Rakyat berani mengatas namakan Rakyat ya sudah dirumah saja cuci tangan pakai masker MERDEKA🇮🇩.
— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) June 2, 2020
Refly sendiri dalam tayangan Youtube pribadinya sudah memberikan penjelasan soal tudingan sakit hati dipecat.
Dia menjelaskan, sebelum diberhentikan dirinya sudah mengkritik sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi. Dia mencontohkan seperti Perppu Ormas, hingga masalah Presidential Threshold.
“Sebelum berhenti saya sudah mengkritik soal staf khusus melakukan konflik interes, ruang guru yang terlibat dalam proyek 5,6 Triliun dan lain sebagainya. Bahkan jauh sebelum itu saya sudah mulai mengkritik pemerintah itu sejak 2017,” jelasnya.
BACA:Â Rocky Gerung Sindir Kecerdasan Ruhut Sitompul: Seperempat Saja Ngga Mampu
Menurut dia, pemberhentian dirinya sangat wajar. Mereka diakomodir saat ini adalah orang yang memiliki sumbangsi saat Pilpres digelar.
“Kalau saya diberhentikan wajar saja. Dan jangan lupa Erick Thohir ketua tim sukses kemarin, tidak heran kalau kemudian yang diakomodir orang-orang yang dalam tanda kutip berkeringat, bukan orang mengkritik,” ujar Refly.
Refly sendiri mengaku legowo dirinya diberhentikan. Meskipun begitu dia meminta agar suara kritisnya jangan dikebiri.
“Orang kalau membantah saya, bantahlah dengan argumen, mana diargumen saya tidak benar. Jangan bantah karena (dibilang) sakit hati, tidak relevan itu,” pungkasnya.