25 C
Makassar
Friday, November 22, 2024
HomePolitikSehati Programkan Rumah Tunggu Pasien di Sinjai

Sehati Programkan Rumah Tunggu Pasien di Sinjai

- Advertisement -

SINJAI, SULSELEKSPRES.COM – Masalah kesehatan bagi warga kurang mampu di Kabupaten Sinjai bukan hanya bagaimana membayar obat dan biaya rumah sakit, tapi yang juga sering dikeluhkan warga yakni tidak adanya biaya hidup bagi keluarga pasien rujukan.

Sejauh ini, banyak keluarga pasien yang dilaporkan menolak kerabatnya dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar karena alasan biaya hidup. Bukan ongkos pasien yang notabene telah ditanggung layanan kesehatan gratis, tapi biaya hidup sehari-hari yang dibutuhkan keluarga pasien yang menemani kerabatnya yang sedang sakit.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa dan Andi Kartini Ottong memberikan solusi dengan mengusung program Rumah Tunggu Pasien. “Jadi Rumah Tunggu Pasien itu akan disiapkan di lokasi yang dekat dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, sebagai rumah sakit rujukan yang banyak didatangi saudara-saudara kita dari Sinjai,” kata Andi Seto Asapa, Jumat (4/5/2018).

BACA: Begini Cara Srikandi SEHATI Sosialisasi Ke Masyarakat

Menurut Andi Seto, Rumah Tunggu Pasien itu merupakan tempat menginap gratis bagi keluarga pasien. “Menginap gratis di rumah itu, makan sehari-hari juga akan ditanggung dengan menggunakan anggaran daerah,” ujarnya.

Andi Seto dan Andi Kartini memang getol menyuarakan solusi persoalan kesehatan dalam setiap giat kampanyenya. Bila pihak lain hanya menyoroti bagaimana menggratiskan biaya obat dan rumah sakit khusus pasien yang sakit, Paslon bertagline Sehati ini justru melihat masalah layanan kesehatan secara menyeluruh.

“Kalau untuk pasien kan sudah ada BPJS gratis yang memang merupakan program nasional, nah sekarang bagaimana pemerintah daerah memberikan jalan keluar untuk warga yang juga diketahui menjadi bagian dari masalah kesehatan, insya Allah kalau saya dan Andi Kartini Ottong terpilih, program Rumah Tunggu Pasien kami realisasikan,” tegas Andi Seto.

Penulis: Muhammad Adlan

spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img