26 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomeMetropolisSeluruh Camat Bantah Dimintai Fee 30%, Terbukti Danny Difitnah?

Seluruh Camat Bantah Dimintai Fee 30%, Terbukti Danny Difitnah?

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto merasa geram atas tudingan dna fitnah yang ia terima bahwa dirinya meminta fee sebesar 30% atas proyek pohon ketapang.

Sesaat setelah dirinya diaktifkan kembali menjadi Wali Kota Makassar, Senin (4/6/2018), ia mengumpulkan para SKPD, camat, lurah dan tak ketinggalan para masyarakat dalam sebuah Rapat Kordinasi (rakor) tahap awal.

Danny pun langsung meminta para camat berdiri. “Mumpung ada masyarakat yang saksikan langsung. Soal fee 30 persen, pernahkah saya meminta? Atau Anda dapat jabatan ini sekarang karena Anda memberi saya uang? Coba satu-satu camat menjawab dengan jujur,” ujar Danny.

Para camat pun yang hadir menjawab tidak. “Izin, Tidak pernah Pak Wali,” jelas para camat bersahutan.

BACA: Dilantik Jadi Wali Kota, Ini Program yang Jadi Fokus Utama Danny

Langkah tersebut diambil Danny mengingat prinsip kerja yang dipegang teguhnya yakni selalu terbuka dan transparan selama menjabat sebagai Wali Kota Makassar.

Olehnya itu, para masyarakat pun semakin yakin jikalau pada pemerintahan Danny terjamin bersih dari kasus korupsi.

“Pengakuan para camat tadi membuat kita semakin percaya kalau kepemimpinan Danny bersih dan ini yang membuktikan jikalau itu fitnah,” pungkas Eros, salah satu masyarakat yang ikut dalam rakor tersebut.

Hanya saja sangat disayangkan karena tudingan menerima atau meminta fee itu sengaja diembuskan oleh lawan politik Danny untuk menjatuhkan dirinya.

Menurut Eros, tindakan tidak terpuji dan kejam tersebut diduga sengaja dilakukan rivalnya untuk memfitnah Danny agar kehilangan dukungan di pilkada Makassar.

“Masyarakat makin yakin bahwa rival terlalu memaksakan diri menjadi wali kota dengan menjatuhkan Danny. Tapi, dengan cara itu warga sudah paham. Lebih baik pilih kolom kosong daripada memilih paslon pecundang. Mereka tidak berani berhadapan di hari H pencoblosan makanya pakai cara-cara tak etis,” kata Eros.

Penulis: Muhammad Adlan

spot_img
spot_img

Headline

spot_img