MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman hampir dipastikan tanpa pendamping di sisa masa jabatannya.
Kekosongan kursi wagub ini, menyusul adanya kabar bahwa agenda pelantikan Andi Sudirman sebagai gubernur Sulsel oleh Presiden Jokowi, bakal digelar pada 10 Maret mendatang.
Sementara untuk mengusulkan nama wakil gubernur hanya sampai 5 Maret 2022.
Beredar isu bahwa Andi Sudirman terkesan tidak menginginkan Wakil Gubernur yang mendampingi dirinya di pemerintahan.
Politisi PDIP Sulsel, Rudi Pieter Goni menampik hal itu. Menurut RPG, Andi Sudirman justru memiliki kemauan besar untuk segera dilantik jadi defenitif sebelum tanggal 5 Maret.
“Yang pasti kami juga liat kemauan keras Andi Sudirman untuk proses ini. Dalam berbagai kesempatan pak Plt Gubernur selalu menyatakan siap ditemani dan taat pada konstitusi,” ujar RPG, Kamis (3/3/2022).
Anggota DPRD Sulsel itu mengaku masih berharap agar Andi Sudirman memiliki pendamping. “Sehubungan dengan batas waktu, kami tetap berharap sk Gub Sulsel defitif segera keluar sehingga Andi Sudirman dapat ditemani memimpin Sulsel,” jelasnya.
“Tentu niatan PDI Perjuangan adalah tulus dalam pengabdian kepada rakyat sulsel. kami pasti telah mempersiapkan kader terbaik kami untuk calon wagub sulsel. PDIP Sulsel nemiliki banyak stok kader yang mampu dan siap dalam penugasan partai,” imbuhnya.
Sebelumnya, Politisi PKS Sulsel, Sri Rahmi menyebut sikap Andi Sudirman Sulaiman sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan terkesan tidak menginginkan Wakil Gubernur yang mendampinginya di pemerintahan.
“Kalau diperhatikan, ada kesan Pak Sudirman tidak menginginkan adanya wagub,”ujar Sri Rahmi.
Alasanya, tidak ada upaya proaktif dari Andi Sudirman kepada partai pengusungnya yaitu PDI Perjuangan, PKS, dan PAN untuk membahas hal ini.
Jika tak Andi Sudirman tak memiliki pendamping, menurut Ketua Komisi C DPRD Sulsel itu, pemerintahan dmenjadi tidak seimbang. Karena hanya di pimpin satu orang saja hingga 18 bulan kedepan.
“Terjadi ketimpangan dalam roda pemerintahan. Tidak mungkin sekretaris daerah melulu yang dilibatkan. Sedangkan posisi wagub paling krusial bila gubernur berhalangan hadir,”jelasnya.