SULSELEKSPRES.COM – Lembaga Parameter Politik dan Politika Research Consulting menggelar survei calon Presiden untuk Pilpres 2024 mendatang
Sebanyak 207 responden di 34 provinsi dimintai tanggapan soal 11 tokoh nasional yang selama ini banyak disebut bakal maju di Pilpres.
Ada 11 poin yang dinilai dari para tokoh masing-masing, visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme, religiusitas, penampilan, integritas moral, serta kapabilitas. Hasil wawancara ini kemudian dikonversi dalam angka menggunakan metode Skala Likerts dengan rentang 1 sampai 10.
Baca:Â Relawan: Presiden Jokowi Tak Sanggup Kalahkan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Hasilnya, Ganjar Pranowo berada diposisi teratas dengan skor 7,51. Anies Baswedan berada di posisi kedua dengan skor 7,32.
Posisi ketiga milik Sandiaga Uno dengan skor 7,2. Selanjutnya Ridwan Kamil 7,14, dan Erick Thohir 6,88.
Adapun Prabowo Subianto diurutan ke enam dengan skor 6,85, Andika Perkasa 6,69, Muhaimin Iskandar 6,54, Airlangga Hartarto 6,41, Agus Harimurti Yudhoyono 6,31, dan Puan Maharani 5,8.
Dilansir dari CNNIndonesia, Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting, Rio Prayogo mengatakan, Ganjar jauh lebih unggul karena gaya komunikasi politik dengan masyarakat. Gubernur Jawa Tengah itu dinilai bisa mengendalikan opini publik dengan manuver politik yang tepat.
“Pikiran saya, kemarin ketika kasus Wadas akan ada flop, declined dari perspektif massa ke Ganjar. Akan tetapi dengan keberanian datang ke situ, dia mendapatkan simpati,” kata Rio dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Minggu (6/3/2022).
Ganjar juga diuntungkan dengan persepsi publik. Dia diidentifikasi sebagai penerus Presiden Joko Widodo karena punya sejumlah kemiripan gaya politik.
“Orang lihat Ganjar sebagai suksesor Pak Jokowi dari PDIP. Lama sekali investasi politiknya yang selalu dikaitkan dengan pilpres. Anies baru muncul ketika jadi Gubernur DKI pada 2017, Puan juga belakangan karena Ganjar sudah melesat,” ujar Adi.
Survei ini dilakukan pada Januari 2022. Survei dibiayai dari keuntungan konsultasi serta survei-survei Parameter Politik dan Politika Research Consulting.