31 C
Makassar
Friday, November 22, 2024
HomePolitikSurvei New Indonesia: Elektabilitas PDIP Meningkat

Survei New Indonesia: Elektabilitas PDIP Meningkat

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Hasil survei New Indonesia Research & Consulting menyatakan bahwa popularitas dan elektabilitas PDIP meningkat drastis. Bahkan lebih tinggi dari perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 8-18 Juni 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang. Survei dilakukan lewat sambungan telepon terhadap responden survei sebelumnya yang dipilih secara acak. Margin of error survei sekitar 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada Pemilu 2019 lalu, PDIP memperoleh 19,3 persen suara nasional. Pada survei yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting, elektabilitas PDIP kini mencapai 29,3 persen.

“Elektabilitas PDIP masih tertinggi dan meningkat hingga 29,3 persen, membuktikan bahwa PDIP masih kokoh berada di puncak,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono mengutip Antara, Minggu (28/6).

Pada Pemilu 2019 lalu, PDIP memperoleh 19,3 persen suara nasional. Pada survei yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting, elektabilitas PDIP kini mencapai 29,3 persen.

BACA: Pakar Klaim Pembakar Bendera PDIP Tak Bisa Dipidana, Muannas: Sesat

Selanjutnya ada PKB dengan elektabilitas sebesar 6,8 persen, PKS 5,5 persen, PSI 4,2 persen, NasDem 4,1 persen, Demokrat 3,8 persen, dan PPP 2,4 persen. Pada Pemilu 2019 lalu, perolehan suara PKB sebesar 9,7 persen, PKS 8,2 persen, PSI 1,9 persen, NasDem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen.

Di deretan papan bawah ada Perindo dengan elektabilitas sebesar 0,9 persen, Berkarya 0,7 persen, Hanura 0,3 persen, PBB 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, dan Garuda 0,1 persen.

Sisanya masih ada 17,1 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Survei juga belum mencatat elektabilitas partai baru seperti Gelora atau pecahan PAN kubu Amien Rais.

“Masih ada waktu empat tahun ke depan di mana elektabilitas partai politik bisa meningkat atau menurun,” kata Andreas.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img