SULSELEKSPRES.COM – Perut buncit menjadi salah satu masalah bagi sebagian orang. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan, demi mengatasi masalah tersebut.
Terdapat beberapa cara ampuh untuk menghilangkan perut buncit selain berolahraga, dilansir dari halodoc.com yaitu:
1.Tidak Melewatkan Sarapan
Memang benar adanya mengurangi asupan makanan dapat mengecilkan perut. Namun, mengurangi asupan makanan bukan berarti membuat pola makan menjadi berantakan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak melewatkan sarapan setiap harinya. Sebab, sarapan dapat membantu mengontrol porsi makan siang agar tidak berlebihan.
2. Kunyah Makanan Secara Perlahan
Mengunyah dengan lambat memiliki keterkaitan dengan peningkatan rasa kenyang, yang berkaitan dengan ukuran porsi makan yang lebih kecil. Selain itu, seberapa cepat mengonsumsi makanan juga dapat memengaruhi berat badan. Perlu diingat bahwa makan secara terburu-buru membuat tubuh belum dapat memberikan sinyal kenyang. Alhasil, berpotensi membuatmu meningkatkan porsi makanmu karena belum merasa kenyang.
3. Konsumsi Protein Lebih Banyak
Protein memiliki efek yang signifikan pada nafsu makan. Sebab, protein diketahui dapat meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi rasa lapar, sehingga membantu menurunkan porsi makan. Alasannya, protein mungkin dapat memengaruhi beberapa hormon yang berperan pada rasa lapar dan kenyang.
Menariknya lagi, sebuah studi yang dipublikasikan pada U.S National Library of Medicine menunjukkan hasil yang menjanjikan. Menurut riset, peningkatan asupan protein dari 15 persen menjadi 30 persen dapat membantu partisipan studi untuk makan 441 kalori lebih sedikit per hari. Para partisipan juga kehilangan 5 kilogram selama 12 minggu, tanpa membatasi makanan apa pun.
4. Minum Air Secara Teratur
Berdasarkan sebuah studi tahun 2009 silam menemukan, bahwa minum setengah liter air (17 ons) sekitar 30 menit sebelum makan, dapat mengurangi rasa lapar dan mengurangi asupan kalori. Di samping itu, partisipan studi yang minum air sebelum makan juga kehilangan berat badan 44 persen lebih banyak selama periode 12 minggu, dibandingkan dengan mereka yang tidak.