MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Universitas Megarezky (Unimerz) Makassar sebentar lagi memiliki Rusunawa. Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada Kamis (6/5/2021).
Rusunawa itu rencananya bakal dibangun empat lantai. Luas lahan yang digunakan sekitar 30×90 meter. Letaknya di sebelah kiri gedung utama kampus, tepat bersebelahan dengan arena olahraga.
Rektor Universitas Megarezky Makassar, Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, SP.Pd., SP.JP(K), sangat bersyukur dengan hadirnya rusunawa ini. Sebab, ini akan menjadi salah satu faktor pemdongkrak prestasi kampus.
“Tentu kami menyambut antusias rusunawa ini. Kami berharap ini menjadi bagian dari kemajuan kampus. Kami ingin hal ini jadi penunjang prestasi kampus,” jelasnya.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III (Sulseltra), Ir. Sugiarto, M.P ,Pm, mengatakan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan rusunawa ini sumbernya dari APBN.
Platform Anggaran Umum (Pagu) berada di angka Rp 16,8 miliar. Sementara untuk Harga Prakiraan Sendiri (HPS) nya berada di angka Rp14 miliar.
“Pagunya dari APBN 2021. Masuk dalam tender bebas, dan angka lelang yang dimenangkan berada di kisaran Rp 11 miliar. Pelaksananya PT. Sumber Alam Sejahtera,” ujar Sugiarto.
Untuk Manajemen Konstruksinya, ditangami oleh PT antariksa, bekerjasama dengan PT Mifka. Semuanya merupakan perusahaan lokal Sulawesi Selatan.
Rusunawa ini sendiri merupakan usulan yang disampaikan melalui komisi V DPRD RI, kemudian disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Sance Bandaso Tandiasik, anggota Komisi V DPR RI, yang membawa aspirasi ini masuk ke Kementerian PUTR sejak tahun 2020 lalu. Tetapi baru terealisasi tahun ini.
“Memang kita harus menunggu, karena kan banyak yang usul, jadi harus antri. Tidak bisa langsung jadi negitu saja,” jelasnya.
Ia mengatakan, rusunawa tersebut nantinya bakal menjadi aset Unimerz. Dengan begitu, pengelolaan harus dilakukan dengan baik dan maksimal.
“Kita harap pengelolaannya tepat sasaran. Saya percaya dengan Unimerz terkait hal itu. Kami yakin, kedepannya bakal berjalan baik dan menunjang kemajuan kampus,” lanjutnya.
Direktur PT. antariksa, Muhammad Dahir, mengatakan, pengerjaan proyek ini direncanakan berlangsung enam bulan, sejak diletakkannya batu pertama. “Enam bulan sudah siap pakai,” singkatnya.