MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Fenomena El-Nino saat ini mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang di Sulawesi Selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi pusat perhatian dalam pemantauan perkembangan fenomena ini, terutama karena Sulsel adalah salah satu penyuplai pangan nasional, khususnya komoditas padi, yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk memaksimalkan produksi pertanian.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menjelaskan bahwa ketersediaan air menjadi fokus utamanya saat ini. Menurutnya, ini adalah elemen penting dalam mendukung masyarakat, terutama mereka yang bergerak dalam sektor pertanian, untuk tetap dapat mengoptimalkan penanaman dan panen.
“Ketersediaan sumber air sangat penting, baik dari sumber bawah maupun sumber atas. Sumber atas merujuk pada air hujan, dan cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan modifikasi alam, terutama jika fenomena El-Nino berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya dalam pernyataan di kantor Gubernur Sulsel pada Rabu (6/9/2023).
Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengungkapkan bahwa rencana modifikasi cuaca yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel akan mempertimbangkan beberapa faktor penting.
“Kami akan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), tetapi akan memantau perkembangannya terlebih dahulu,” jelasnya.
Amson Padolo juga menambahkan bahwa pemerintah daerah telah bekerja keras dalam berkoordinasi dan melakukan antisipasi terhadap dampak dari kemarau panjang ini. Meskipun dampak dari El-Nino tidak sepenuhnya terasa di seluruh 24 kabupaten dan kota di Sulsel, beberapa wilayah telah meningkatkan level siaga terhadap potensi kekeringan.
“Saatin ini, potensi dampak kekeringan musim panas lebih terfokus pada wilayah selatan Sulsel, termasuk Jeneponto, Bantaeng, dan sekitarnya. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memonitor perkiraan cuaca, apakah kemarau ini akan berlanjut hingga akhir 2023 atau mungkin akan ada hujan pada bulan Oktober ini,” tambahnya.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca karena situasinya terus berubah,” pungkasnya.
Demikian berita terbaru mengenai perhatian terhadap fenomena El-Nino di Sulawesi Selatan. Semoga berita ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk menghadapi dampaknya.