SULSELEKSPRES.COM – Sekretaris Badan Pekerja Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan, kembali menyindir para mantan aktivis yang berada dalam lingkungan kekuasaan saat ini.
Usai menyindir Fadjroel Rachman, kali ini giliran Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang disentil Syahganda. Dia menyebut bahwa Pramono dulu kerjanya mengipas-ngipas dirinya untuk bisa di kader menjadi aktivis mahasiswa.
“Pramono Anung kerjanya dulu ngipas2 aku utk jd aktifis mhs. Aku sering dikontrakannya. Disitu ada bendera DM ITB & dia sumpah lawan rezim,” kata Syahganda melalui akun media sosialnya, (12/10/2020).
Dia juga mengungkit saat kepala Pramono Anung terkena paku. Dimana dirinya ikut mengantar Pramono berobat ke rumah sakit saat itu.
Syahganda menyesalkan perubahan yang terjadi pada diri seorang Pramono. Pramono muda disebutnya sebagai mahasiswa radikal.
“Kamarnya reyot & kepalanya pernah kena paku. Aku & Haris Ms84 pk 1 malam bw ke RS Brms. Dia dulu mhs radikal, knp kini tega lht mhs dianiaya?” tambahnya.
Baca:Â Elite KAMI: Dulu Kepala Fadjroel Rahman Bocor Dipukul Polisi, Nangis-Nangis Dia
Pramono Anung kerjanya dulu ngipas2 aku utk jd aktifis mhs. Aku sering dikontrakannya. Disitu ada bendera DM ITB & dia sumpah lawan rezim. Kamarnya reyot & kepalanya pernah kena paku. Aku & Haris Ms84 pk 1 malam bw ke RS Brms. Dia dulu mhs radikal, knp kini tega lht mhs dianiaya?
— syahganda nainggolan (@syahganda) October 11, 2020
Dalam cuitan sebelumnya, Syahganda juga menyindir Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman.
Syahganda dan Fadjroel dulunya pernah terlibat bersama dalam sebuah aksi. Namun kini berbeda jalan politik. Dimana Syahganda menjadi kelompok oposisi, sedangkan Fadjroel melibatkan diri sebagai bagian dari pemerintahan.
Baca: Gegara Dukung Gibran, Fahri Hamzah ‘Dikeroyok’ Tokoh KAMI
Syahganda menyebut dirinya pernah membantu mengobati kepala Fadjroel yang bocor dipukul polisi di tahun 1989.
“Kepala Fadjroel Rahman, 12 April 1989 bocor dipukul polisi pas aksi “Kacapiring” depan Balaikota Bdg. Nangis2 dia. Saya yg obati di Jur. Geodesy ITB & himpun ribuan massa melawan balik,” kenang Syahganda
Diketahui, Fadjroel dan Pramono merupakan sedikit dari sekian aktivis yang berada dalam lingkungan kekuasaan saat ini.
Indonesia Corruption Watch (ICW) beberapa waktu lalu sempat mengritik para aktivis yang kini berada di lingkungan Istana karena dianggap diam tak bersuara seperti dulu saat menjadi mahasiswa.