MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ditengah berbagai gunjingan menyerang Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Sulsel, diusianya yang masih baru, Tim bentukan Gubernur ini tetap percaya diri.
Jayadi Nas, salah seorang anggota TP2D tersebut menilai, bahwa timnya telah menoreh prestasi sejak resmi berdiri melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur nomor 2537/IX/tahun 2018.
BACA: Hak Interpelasi TP2D, Fraksi Golkar Bakal Segera Putuskan Sikap
Setidaknya, saat ditemui, Anggota Pemerintahan di Tim tersebut berdalih ada empat prestasi, dari melahirkan taktik untuk menekan defisit, hingga berhasil saling mensinergikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel.
“TP2D ini juga sudah berhasil membuat target-target. Target tahun pertama. Tahun kedua, ketiga dan keempat,” kata Jayadi, saat ditemui, Rabu (7/11/2018).
BACA: Bastian Lubis: OPD Jadi Boneka TP2D Sulsel
Namun target apa? Jayadi belum mau membeberkannya. Tetapi, salah satu langkah TP2D yang mensinergikan OPD diklaim Jayadi dapat menghapus ego sektoral yang selama ini ada.
“Karena terus terang ada ego sektoral, nah sekarang ini mulai sinergi satu sama lain,” katanya.
BACA: Nurdin Abdullah Tanggapi Polemik TP2D Sulsel
Jayadi mencontohkan caranya, seperti, dalam satu kegiatan yang sifatnya dapat dikerjakan secara multi sektoral oleh OPD terkait, itu akan disinergikan.
“Misalnya kita ingin kerjakan benteng Somba Opu. Nah disitu kan menyangkut masalah pariwisata, di situ dinas Pariwisatanya punya kepentingan, menyangkut masalah lingkungan hidupnya, ya dinas lingkungan hidup,” terangnya.
Selain itu, Jayadi mengklaim pula bahwa, TP2D berhasil melakukan sinkronisasi program OPD agar selaras dengan program yang digalakkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman.
“Kita juga berhasil mencoba mengajak teman-teman OPD, untuk lebih fokus penajaman kegiatannya pada apa yang menjadi visi misi gubernur,” jelasnya.