MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulsel Brigjen Pol Drs Mas Guntur Laupe SH menepis terkait dengan penembakan dilakukan oleh oknum Polisi yang sedang melaukan tugas.
Pada saat Satuan Dit Sabhara melakukan pengamanan, kata dia, memang mengeluarkan tembakan peringatan dan bukan tembakan langsung terhadap Arialdy Akmal.
BACA : Diduga Karena Tidak Gunakan Helm, Mahasiswa Ditembak Oknum Polisi
“Anggota saya memang mengeluarkan Tembakan peringatan dan Tembakan tersebut di arahkan keatas,” ungkap Mas Guntur Laupe saat menggelar Konferensi Pers di salah satu Cafe and Resto yang berada di Jalan Landak Lama, Kota Makassar, Sabtu (7/10/2017).
Menurutnya, bahwa pada saat itu anggotanya mengarahkan peluru keatas, kemungkinan besar peluru tersebut mengenai korban (Arialdy Kamal).
BACA : Pasca Ditembak Oknum Polisi, Begini Keadaan Mahasiswa Unibos
“Kalau nembak peluru karet dengan jarak dekat itu pasti masuk, jika sasaran jauh tapi peluru mengarah keatas dan miring dia juga masuk. Mungkin saja pada saat itu peluru terpantul di tiang atau dimana saja dan akhirnya mengenai korban,” tambah Mas Guntur Laupe.
Meskipun begitu, kata Mas Guntur Laupe pihaknya juga sudah meminta maaf kepada keluarga korban atas perlakuan anak buahnya kepada Arialdy Kamal yang tidak sengaja terkena tembakan.
BACA : Kabid Humas Polda: Mahasiswa Yang Ditembak Adalah Geng Motor
“Meskipun begitu, kita tetap lakukan pemeriksaan sejauh mana keterlibatan Anggota Dit Sabhara Polda Sulsel dan sampai saat ini Propam masih melakukan pemeriksaan,” ujar Mas Guntur Laupe.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengungkapkan bahwa Mahasiswa Unibos yang menjadi korban penembakan oleh oknum Dit Sabhara Polda Sulsel merupakan hal yang tidak benar atau bohong.
“Apa yang dilaporkan mahasiswa tadi pagi di Polda Sulsel adalah bohong alias tidak sesuai fakta dilapangan. Mereka membentuk opini seolah-olah mereka adalah korban,” ungkap Dicky melalui Whatsappnya, Jum’at (6/10/2017) malam.
Dicky bahkan menyebut jika korban adalah komplotan genk motor yang saat itu terlibat aksi balap liar di Jalan Urip Sumoharjo.
“Langkah yang diambil aparat kepolisian terkait insiden tersebut sudah benar untuk menjaga situasi keamanan di Kota Makassar dari gangguan genk motor yang kerap merasakan masyarakat,” ujar Dicky.