SULSELEKSPRES.COM – Pesatnya kemajuan teknologi di bidang komunikasi terus berkembang. Bahkan perusahaan-perusahaan raksasa terus melakukan inovasi terhadap produknya. Utamanya teknologi gadget.
Salah satunya, perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung mengumumkan telah bekerjasama dengan German Federal Office for Information Security (BSI), Bundesdruckerei (bdr) dan Deutsche Telekom Security.
Hasil kerja sama itu yaitu untuk menyimpan kartu tanda kewarganegaraan Jerman ke dalam bentuk elektronik (eID). Meski begitu, fitur ini hanya akan tersedia di beberapa ponsel Samsung tertentu yakni seri Galaxy S20.
Ini menjadi smartphone pertama yang mampu berfungsi sebagai ID resmi di negara Eropa. Untuk mengaktifkan fitur ini, mereka harus mengunduh aplikasi Mobile ID buatan bdr via Play Store yang akan tersedia akhir tahun ini.
“Kami sangat bangga bahwa seri Galaxy S20 kami adalah lini pertama perangkat seluler untuk memenuhi standar keamanan setinggi yang ditetapkan oleh BSI. Kami selalu berusaha untuk menawarkan tingkat perlindungan tertinggi yang mungkin bagi pengguna kami,” kata Daniel Ahn, Corporate SVP dan Kepala Tim Keamanan di Bisnis Komunikasi Seluler, Samsung Electronics dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Business Insider, Minggu (26/7/2020).
BACA: Vice Presiden Samsung Akui IGI Bawah Perubahan Dalam Dunia Pendidikan
“Ketika kami terus bergerak menuju digitalisasi, tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa pengguna seluler di seluruh dunia dapat menikmati layanan baru ini dengan ketenangan pikiran, mengetahui bahwa kami akan menjaga mereka tetap aman,” tambah Ahn.
Layanan eID hanya akan ditawarkan di negara-negara yang mengeluarkan kartu ID dengan dukungan NFC.
Jajaran Samsung Galaxy S20, termasuk Galaxy S20, Galaxy S20 + dan Galaxy S20 Ultra, akan menjadi smartphone pertama yang mematuhi kerangka kerja keamanan EID BSI untuk penggunaan berdaulat.
Menurut perusahaan, dari sisi keamanan, keluarga Galaxy S20 telah menanamkan Secure Element (eSE) yang menyimpan semua data sensitif pada prosesor terpisah di dalam ponsel dengan isolasi dan perlindungan yang tepat terhadap serangan perangkat keras.
Sementara itu, Apple juga berencana untuk meningkatkan program kartu identitas digital. Mereka memungkinkan warganya untuk menyimpan dokumen fisik seperti kartu perpustakaan, SIM, paspor dan dokumen lain yang digunakan untuk verifikasi.
