MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dua partai politik, Demokrat dan Hanura tengah merancang terbentuknya poros kekuatan baru di Pilgub Sulsel.
Poros baru yang jika benar terbentuk bukan hanya berdampak pada konstalasi politik secara umum, namun juga berpengaruh terhadap pasangan calon. Jika tidak ada peralihan dukungan dari partai-partai lain, Pasangan Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika (Agus-Aliyah) hampir bisa dipastikan tak bisa ikut bertarung jika poros ini terbentuk.
Pasangan Agus-Aliyah sejauh ini baru memiliki 4 kursi dari dua partai yakni PKB dan PBB. Sementara syarat untuk maju minimal membutuhkan 17 kursi partai atau koalisi partai pengusung.
Pasangan lain, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) juga ikut mendapat imbasnya. Pasangan ini diketahui ikut berburu rekomendasi Demokrat yang memiliki 11 kursi, ini untuk mencukupkan 6 kursi dari PPP yang sudah digenggamnya.
IYL-Cakka terancam menggunakan opsi terakhirnya dengan ikut mendaftarkan diri sebagai pasangan calon melalui jalur perseorangan. Jalur yang banyak dianggap terbilang berat dengan adanya regulasi baru dalam hasil revisi PKPU pilkada sebelumnya.
“Saya sudah bertemu dengan Oso (Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta) di kediamannya di Jakarta. Kami banyak membahas koalisi di Pilgub dan membentuk poros baru, tetapi itu belum detail,” kata Ketua Demokrat Sulsel, Ni’matullah, Selasa (17/10/2017).
Ulla sapaan akrab Ni’matullahembenarkan adanya peluanh besar membentuk poros kekuatan baru. “Pertemuan itu kami sama sekali tidak membahas figur yang akan diusung. Melainkan lebih membahas tentang kesepakatan koalisi,” katanya.
Sekdar diketahui, Partai Demokrat memiliki modal 11 kursi, sedangkan Hanura 6 kursi. Kedua partai ini jika berkoalisi cukup untuk mendorong figur pada Pilgub Sulsel 2018 mendatang dan memenuhi syarat minimal 17 kursi.
Seperti diberitakan, partai politik lain diluar Demokrat dan Hanura sudah menentukan sikap.
Partai Golkar (18 kursi), NasDem (7) dan PKPI (1) berkoalisi mengusung pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz). Sedangkan Partai Gerindra (11), PKS (6), PAN (9) dan PDIP (5) berkoalisi mengusung padangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).
Adapun PBB (1) dan PKB (3) berkoalisi mengusung, Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika Ilham. Sementara pasangan IYL-Cakka baru mengantongi dukungan PPP dengan 6 kursinya. Dua pasangan calon terakhir sejauh ini belum mencukupkan 17 kursi sebagai syarat maju lewat tiket partai politik.