SULSELEKSPRES.COM – Sedikitnya ada 9 orang yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di dua lokasi; Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Selasa (14/5/2019) kemarin.
7 di antaranya yang diamankan, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo merupakan eks Suriah, sedang 2 lainnya belum pernah menapaki kaki ke Suriah.
“Yang menjadi catatan penting di antara sembilan pelaku teroris yang sudah berhasil diamankan oleh Densus 88, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua belum pernah,” tutur Dedi di Mabes Polri, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (15/5/2019).
BACA: Malaysia Kejar Seorang WNI Sel Teroris Isis
Dari semua yang diamankan, kata Dedi diketahui memiliki sejumlah kemampuan dan militansi yang dinilai tinggi.
Untuk wilayah penangkapannya, delapan terduga teroris ditangkap di Jawa Tengah, mereka adalah AH alias Memed. AH diketahui eks ISIS di Suriah. Lalu A alias David yang ditangkap di Sukaharjo, Jateng. A sama-sama diketahui merupakan eks ISIS di Suriah.
Selanjutnya, IH alias Iskandar. Ia ditangkap di Sragen, Jateng. IH juga diketahui eks ISIS di Suriah, sama seperti AU alias AL yang ditangkap di Kudus.
Kata Dedi, khusus AU, polisi menduga dia memiliki peran di bagian logistik saat bergabung ke ISIS di Suriah.
“Memiliki tugas survei, ambil foto dan video tentang pembagian logistik yang ada di Suriah,” kata dia.
BACA: Densus 88 Temukan Dua Bom Pipa di Toko HP di Bekasi
Selain mereka, ada juga JM alias Jundi, yang ditangkap di Jepara, Jateng. Untuk JM, kata Dedi sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya di Suriah.
Lalu AM alias Farel tertangkap di Sragen, Jateng. AM tercacat sempat dua kali ke Suriah namun tertahan di Turki dan tertangkap otoritas setempat. Setelahnya, ia dideportasi ke Indonesia.
Sedang AS alias Tatang ditangkap di Semarang, Jateng. AS diketahui pernah ke Suriah pada tahun 2013 hingga mengikuti pelatihan i’dad.
Terakhir, ada PT alias Darma yang juga ditangkap di daerah Semarang Jateng. Ia juga pernah mengikuti pelatihan i’dad dan berangkat ke Suriah pada tahun 2013.
BACA: Densus 88 Ringkus 3 Teroris, Mabes Polri: Mereka akan Sasar Polisi Saat Pemilu
Sementara JP, yang tertangkap di Jawa Timur, tercatat belum pernah berangkat ke Suriah. Meski begitu, menurut Dedi, JP memiliki peran sebagai koordinator JAD Jateng.
“Yang bersangkutan koordinator pelatihan di Jateng dari tahun 2016 sampai 2019, sebagai koordinator JAD di Jawa Tengah,” kata Dedi.
Saat ini, kata Dedi, pihak Densus 88 tengah mendalami keterangan para terduga teroris, termasuk mencari target aksi yang bakal dilancarkan kelompok JAD tersebut.
“Anggota masih di lapangan semua masih mencari,” tandasnya.
Sementara itu, saat diringkus, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa gawai, ATM, Flashdisk, laptop, hardisk, serta beberpa catatan pribadi.
Kata Dedi, penangkapan kali ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Bekasi beberapa waktu lalu.
Penulis: Agus Mawan
