MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Padangan calon walikota dan wakil walikota Makassar 2020, Syamsu Rizal (Deng Ical) – Fadli Ananda (Dokter Fade), tengah mencanangkan gerakan Makassar Bekerja.
Gerakan ini berangkat dari tingginya angka pengangguran yang menjadi salah satu problematika klasik di kota Daeng dan tidak kunjung tuntas sampai kini.
Diketahui, tingkat pengangguran terbuka di kota ini memang terbilang tinggi, sebab sudah mencapai angka di atas 10%. Kota Makassar bahkan tercatat sebagai daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Sulsel.
Program Makassar Bekerja atau Ayo Kerja tersebut merupakan bagian dari tiga pilar yang diusung pasangan berjargon Dilan tersebut, yaitu Maju, Lestari, dan Melayani, dalam upaya mewujudkan visi Makassar Kota Sombere.
Deng Ical sendiri menyampaikan, untuk mengatasi masalah pengangguran di kota Makassar ini dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta.
Dengan begitu, Dilan sudah menyiapkan strategi khusus dalam bentuk gerakan kolaborasi sinergis yang diberi nama Gerakan Makassar Bekerja atau Program Ayo Kerja.
“Kolaborasi fungsional yang terintegrasi ini bentuk pengakuan saling membutuhkan dan saling menguatkan (antara pemerintah dan swasta). Tujuannya mengatasi pengangguran terbuka, termasuk kepada mereka yang kurang atau tidak memiliki skill,” ujar Deng Ical, Rabu (7/10/2020).
Jika di kemudian hari dirinya diberi amanah untuk memimpin kota Makassar, kader tulen Muhammadiyah ini menyampaikan pihaknya menargetkan mampu membuka 100.000 lapangan kerja baru.
Selain menggandeng pihak swasta, pembukaan lapangan kerja juga akan dilakukan melalui Program Kreatif Center (Kece) yang berfokus pada industri kreatif dan ekonomi baru potensial.
“Dilan punya program penyediaan 100.000 lapangan kerja baru melalui Program Ayo Kerja yang akan mendorong dan menumbuhkan ekonomi kreatif dan ekonomi baru potensial,” jelasnya.
Dokter Fadli juga mengatakan, Dilan akan mempersyaratkan setiap proyek pembangunan dan investasi yang dilakukan pemerintah maupun swasta, yang harus mempekerjakan minimal 30% tenaga kerja lokal. Tidak hanya pada jajaran bawah, tapi juga mengisi posisi di level manajemen.
“Ya 10% di level manajemen yang dibutuhkan,” tutur pengurus Nahdlatul Ulama Sulsel ini.
Selain itu, pembalap nasional ini mengungkapkan bahwa Dilan menyiapkan jaminan kredit untuk masyarakat dengan nominal Rp5-100 juta. Kredit ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi masyarakat yang ingin berwirausaha.
Olehnya itu, kredit yang disiapkan dirancang untuk memberi kemudahan, dimana kredit itu tanpa agunan, tanpa bunga dan tanpa perantara.