Ini Cara Mengobati Stres Pascatrauma

Ilustrasi/ INT

SULSELEKSPRES.COM – Gangguan stres pasca trauma, atau yang lebih dikenal sebagai PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang cukup serius.

Dalam kehidupan sehari- hari, seringkali kita menemui orang bahkan diri kita sendiri yang mengalami trauma. PTSD biasanya muncul setelah seseorang mengalami trauma berat dalam hidupnya sekembalinya dari perang, selamat dari bencana alam, penyintas kekerasan seksual dan/atau KDRT, tindak kriminalitas, trauma masa kecil, kecelakaan, dan lainnya.

Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun. Namun, sejumlah orang lanjut mengidap PTSD setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan ini. PTSD dapat menyebabkan seseorang mengalami serangan panik dan serangan kecemasan begitu mengingat peristiwa traumatis tersebut.

Memang sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis, tapi selalu ada cara untuk membuat Anda merasa lebih baik. Baca lebih lanjut untuk cari tahu tips mengatasi trauma.
Mengenal gejala PTSD

Perwujudan PTSD pada masing-masing orang bisa berbeda masing-masing orang. Sebab, sistem saraf otak manusia dirancang berbeda dan juga dipengaruhi secara berbeda oleh pemicu yang berbeda. Selain itu, toleransi setiap manusia terhadap stress bisa berbeda. Namun pada umumnya gejala PTSD adalah:

1. Merasa kembali mengalami peristiwa traumatis

Biasanya, begitu teringat atau diingatkan kembali atas peristiwa penyebab trauma, Anda dapat mengalami flashback terhadap kejadian itu dan kembali merasakan gejolak emosi yang sama seperti di hari itu.Selain itu, Anda juga dapat mengalami reaksi fisik seperti berkeringat dingin/berlebih, jantung berdebar, dan rasa mual sebagai respon stres berat apabila Anda teringat dengan kejadian traumatik tersebut. Anda juga mungkin akan mengalami mimpi buruk

2. Menghindar

Salah satu gejala PTSD adalah keinginan bawah sadar untuk menghindari aktivitas, tempat, atau bayangan/pemikiran yang dapat mengingatkan Anda dengan trauma.
3. Lebih mudah cemas dan emosian

Anda akan mengalami masalah tidur, iritabilitas, mudah marah, serta sulit berkonsentrasi. Hal ini terjadi terutama apabila Anda terpikir kembali pada kejadian yang membuat trauma tersebut.

Anda biasanya akan merasa sangat emosional — gampang marah, mudah tersinggung, emosi meledak-ledak, dan sulit berkonsentrasi — ketika mengingat peristiwa traumatis itu. Anda juga mungkin merasa kehilangan semangat dalam beraktifitas dan hidup pada umumnya, serta rentan mengalami insomnia.

Selain ketiga gejala utama tersebut, terdapat beberapa gejala lain yang turut menyertai PTSD. Gejala tersebut antara lain:

– Merasa malu dan menyalahkan diri
– Merasa dikhianati
– Depresi dan tidak punya harapan (termasuk keinginan bunuh diri)
– Merasa sakit secara fisik

Tips menangani gejala PTSD yang kambuh

Pengobatan untuk mengurangi gejala PTSD dapat bermacam-macam, mulai dari pengobatan dari dokter, terapi perilaku-kognitif (CBT), dan cara-cara mandiri yang Anda dapat terapkan sendiri. Misalnya:

1. Olahraga

Berolahraga dapat banyak membantu Anda mencegah dan mengatasi gejala PTSD. Dengan berolahraga, tubuh Anda akan mengeluarkan endorfin yang meningkatkan mood Anda. Selain itu, berolahraga juga membantu sistem saraf otak untuk menghilangkan stres dan tidak lagi terpaku pada hal traumatik. Anda dapat mencoba dengan olahraga aerobik seperti jalan kaki, lari, berenang, menari, panjat tebing, tinju, angkat beban, atau bela diri. Anda dapat melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari.

2. Teknik pernapasan dalam

Serangan panik sebagai akibat gejala PTSD dapat menyebabkan hiperventilasi. Kasus hiperventilasi yang parah dapat menyebabkan pingsan.

Tarik napas dalam merupakan cara tercepat untuk menenangkan diri Anda. Mengatur pernapasan bisa memperlambat detak jantung dan menurunkan atau menstabilkan tekanan darah. Hal ini telah dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah.

Caranya, temukan tempat yang sepi dan nyaman untuk duduk atau berbaring. Tarik napas dalam-dalam, kemudian tahan napas Anda selama beberapa saat. Selanjutnya buang napas perlahan lewat mulut (atau bisa lewat hidung jika Anda merasa ini yang lebih nyaman). Ulangi beberapa kali sampai Anda merasa lebih tenang. Fokuskan perhatian Anda pada hal atau imajinasi yang membahagiakan di tiap tarikan napas.

3. Alihkan perhatian sensorik Anda

Kadang, flashback ingatan traumatis dapat dipicu oleh bau, suara, dan pemandangan yang sekelebat tampak mirip dengan apa yang terjadi di kejadian sebenarnya dulu.

Pada kebanyakan kasus, “pertemuan” dengan pemicu-pemicu ini tidak dapat selalu dihindari. Oleh karena itu, alihkan perhatian Anda dari pemicu sensorik tersebut dengan hal-hal yang membuat Anda merasa lebih nyaman, seperti mencium aroma kopi atau parfum favorit Anda atau dengan mendengarkan lagu favorit Anda. Oleh karena itu, selalu siapkan “barang pelarian” yang bisa mudah dijangkau tangan di saat Anda membutuhkannya.

4. Minta pertolongan teman

Ketika gejala PTSD Anda terpicu, carilah seseorang yang membuat Anda merasa aman dengan cepat. Ajak ngobrol hal-hal remeh untuk mengalihkan perhatian Anda jika Anda tidak mau membicarakan trauma Anda. Anda juga tak harus membicarakan mengenai trauma yang terjadi jika Anda memang tidak ingin membicarakannya.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk menangani PTSD adalah melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini dapat dilakukan dengan cara:

– Cari waktu untuk bersantai
– Hindari alkohol dan obat terlarang
– Makan makanan sehat

SUMBER: Hellosehat.com