SULSELEKSPRES.COM – Nafsu makan seseorang bisa menurun drastis saat menghadapi masalah putus cinta. Hal itu lantaran respon tubuh pada pikiran yang mengalami stres.
Anda akan merasakan denyut jantung meningkat, pernapasan yang lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah melonjak naik. Reaksi ini disebabkan oleh pelepasan hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin dalam jumlah tinggi.
Dilansir dari hellosehat.com, tubuh juga akan secara otomatis mematikan fungsi-fungsi tubuh yang sedang tidak diperlukan, misalnya sistem pencernaan. Karena sistem pencernaan sedang dimatikan, hormon ghremlin yang memicu lapar pun akan berhenti diproduksi untuk digantikan oleh hormon leptin dan corticotropin yang menekan nafsu makan. Terlebih, peningkatan hormon stres kortisol ikut menimbulkan efek penurunan motivasi yang bikin Anda serba mager alias malas gerak, termasuk juga malas untuk makan.
Stres karena patah hati kemudian juga menghambat kerja otak untuk menjaga Anda tetap fokus demi memecahkan masalah. Itulah kenapa berbaring seharian di tempat tidur menangisi kepergian si mantan akan terasa lebih mudah dan masuk akal untuk dilakukan, ketimbang harus menguras tenaga dan pikiran untuk move on dan cari makan.
Dilansir dari YourTango via hellosehat.com, Marina Pearson dan Debra Smouse menyatakan bahwa perpisahan tidak cuma menyebabkan luka emosional, namun juga akan terasa menyakitkan bagi tubuh.
Ini karena stres akibat patah hati menyebabkan penurunan reseptor endogen opioid dalam otak yang membuat Anda merasa tidak nyaman dan nyeri fisik nyata. Inilah mengapa Anda bisa mengalami sakit perut atau dada sesak ketika patah hati. Keluhan sakit fisik pada umumnya akan menyebabkan penurunan nafsu makan.
Nah, perpaduan reaksi emosional dan fisik dari stres inilah yang bisa menjelaskan kenapa patah hati bikin tidak nafsu makan.
Salah satu cara agar bisa terhindar dari patah hati berkepanjangan dan penyakit maag akibat tidak adanya asupan makanan yang masuk dan stress sebagai salah satu pemicu maag, maka sebaiknya Anda yang tengah mengalaminya membuat kegiatan- kegiatan positif, seperti berkumpul dengan teman- teman, atau menjalankan hobi yang bisa mengalihkan pikiran Anda.
