SULSELEKSPRES.COM – Momentum Natal dan tahun baru (Nataru) 2021 menjadi sebuah ujian dalam menghadapi Covid-19 di tanah air.
Indonesia dianggap benar-benar telah melewati masa krisis covid jika berhasil melewatkan nataru tanpa adanya lonjakan kasus baru. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meminimalisir terjadi penyebaran virus ini saat nataru tiba.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi mengatakan, virus corona di Indonesia akan memasuki fase endemi apabila tidak terjadi lonjakan di setiap daerah usai nataru.
“Kalau di bulan Januari tidak ada peningkatan kasus kita masuk ke dalam kondisi new normal,” kata Adib dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube ILUNI FKUI, dilansir dari CNNIndonesia.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran massif, Adib juga berharap kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. 3M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dia berharap, momen nataru tidak membuat Indonesia kembali pada masa krisis covid. Dimana pada masa krisis pada Juli lalu angka harian covid bahkan pernah mencapai 56.757 kasus perhari.
“Mudah-mudahan kita tidak kembali pada krisis. Tinggal yang harus kita siapkan adalah adaptive recovery dan resiliensi dari sistem kesehatan,” katanya.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman secara khusus menekankan pencegahan penularan covid saat nataru. Semua pihak dia harapkan saling mengingatkan untuk menjaga diri dengan patuh terhadap prokes.
“Perhatikan protokol kesehatan. Harus terus disiplin,” kata Andi Sudirman dalam Rapat Kesiapan Nataru, 9 Desember 2021.
Wali Kota Makassar, Ramdhan memastikan pihaknya siap menghadapi nataru. Dia menyebut kalau saat nataru tidak ada penyekatan tapi tetap akan dilakukan pengawasan ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
“Ada pengetatan, tetapi pemerintah dilarang melakukan penyekatan. Jadi di situ diimbau untuk memperketat sistem PeduliLindungi, disebar ke semua tempat,” kata Danny Pomanto belum lama ini.
Secara terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan kesiapan daerah menghadapi nataru. Terlebih karena ada daerah yang disebutnya masih kurang patuh menerapkan protokol kesehatan.
Dia mengatakan, ada 32 kabupaten kota yang tidak patuh memakai masker. Data menunjukan bahwa pada kabupaten kota ini hanya kurang dari 60% warga yang patuh memakai masker.
Dari 32 daerah tersebut, tiga diantaranya ada di Sulsel. “Sulsel ada tiga daerah yaitu Kabupaten Barru, Bulukumba dan Toraja Utara.” pungkas Wiku.
(yusdin)