BONE, SULSELEKSPRES.COM– Puncak arus balik mudik lebaran 1444 Hijriah terpantau di Pelabuhan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur diprediksi terjadi pada hari Sabtu dan Minggu (29-30/April/2023).
Berdasarkan pantauan sulselekspres.com, ratusan penumpang menumpuk di dermaga Pelabuhan Bajoe. Dan juga sebagian besar didominasi penumpang pejalan kaki.
Mereka ini antri untuk masuk ke kapal fery yang akan berangkat ke Kolaka. Bahkan ada beberapa penumpang yang terlihat menggendong balita. Sedangkah untuk kendaraan roda empat terlihat ada lebih 12 kendaraan yang mengantri.
Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan (Korsatpel) Pelabuhan Bajoe, Muh Danial S.Sos saat dikonfirmasi membenarkan adanya peningkatan dari hari sebelumnya.
Ia juga mengakui, tumpukan penumpang terjadi karena ada penundaan pemberangkatan.
“Padat kelihatan, karena itu muatan kapal ke dua. Sementara kapal pertama yang dijadwalkan pukul 10.00 tapi terlambat. Sampai pukul 11.30 jadi menumpuk penumpang kapal berikut. Artinya langsung gelondongan naik ke kapal. Beda kalo tepat waktu berangkat biar banyak penumpang tapi ndak menumpuk,” katanya kepada sulselekspres.com.
Ia juga menerangkan, tidak ada lonjakan berarti pada arus balik ini. “Padahal hanya ada 150 penumpang saja yang mau naik ke kapal,” terangnya.
Pukul 12.30 Wita, terlihat penumpang mulai terurai. Sebagian besar sudah naik ke kapal fery. Sedangkan untuk pemberangkatan kapal ketiga, dijadwalkan pukul 17.00 Wita.
Menurut, Danial menambahkan pada arus balik mudik lebaran ini sudah mulai dipadati penumpang sejak satu hari setelah lebaran.
Dimana peningkatan penumpang dimulai secara berangsur-angsur hingga hari keempat pasca lebaran.
“Peningkatan penumpang terjadi secara berangsur-angsur sejak hari pertama arus balik mudik. Puncaknya diprediksi berada pada akhir pekan ini,” tambahnya
Saat ditanyai ada berapa unit Kapal Feri yang disediakan. Menurut dia menerangkan hingga saat ini, ada enam unit kapal Feri yang beroperasi masih menggunakan pola seperti biasa.
“Enam kapal yang beroperasi dalam sehari. Dari enam kapal itu dibagi dua. tiga unit berangkat dari Pelabuhan Bajoe, tiganya lagi berangkat dari Pelabuhan Kolaka. Kemudian ada juga satu kapal cadangan,” terangnya.
Adapun persiapan lainnya, sambung Danial juga kami mendirikan sebuah posko terpadu.
“Posko ini sudah kami siapkan sejak mudik lebaran kemarin,” sambungnya.
Salah seorang penumpang kapal dari Bulukumba, Arman mengaku terpaksa menunggu kapal pemberangkatan ketiga, karena kuota untuk kapal pertama sudah penuh.
“Yah terpaksa harus tunggu lagi pemberangkatan kapal terakhir,” akuinya.
Ia juga mengaku, untuk tiket pejalan kaki yang dia bayar sebesar Rp105 ribu.