BONE, SULSELEKSPRES.COM – Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Bone, menggelar pelatihan kepemimpinan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 3-4 Februari 2024, bertempat di Aula RSUD Tenriawaru Bone. Sebanyak 79 peserta aktif turut serta dalam kegiatan ini, yang dipandu oleh narasumber terkemuka, yaitu Apt. Yenny Ramli.
Pada pelatihan ini mengusung tema “Membangun Kepemimpinan yang Berkarakter, Berintegritas, Berani, dan Kritis untuk Menjadi Pemimpin yang Baik melalui Pelatihan Dasar Kepemimpinan”.
Ketua Pengcab IAI, Apt. Andi Awal Suradi, S.Farm mengatakan pelatihan yang dilaksanakan ini merupakan inisiatif yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan di kalangan apoteker.
“Dengan fokus pada pembangunan karakter, integritas, keberanian, dan kritisisme, diharapkan bahwa peserta dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan berdaya saing dalam profesi apoteker,” katanya.
Lebih lanjut, Andi Awal Suradi, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Pengurus Cabang IAI Bone untuk mengembangkan potensi para apoteker muda dalam hal kepemimpinan.
Dia juga menegaskan pentingnya membangun kepemimpinan yang tidak hanya cerdas secara teknis tetapi juga memiliki etika dan moral yang tinggi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Pengurus Cabang IAI Bone, memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan kegiatan tersebut.
Apt Andi Awal Suradi, S.Farm menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan kaderisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas apoteker yang ada di Kabupaten Bone.
“Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk membentuk kader-kader unggul di bidang farmasi, termasuk dalam pengelolaan minyak, baik sebagai pengurus maupun anggota,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam berkomunikasi, baik dengan sesama anggota, pimpinan, maupun publik secara umum.
“Kami melihat adanya kebutuhan akan peningkatan kemampuan berkomunikasi di antara para apoteker, terutama dalam konteks publik speaking dan berkomunikasi dengan senior,” tambahnya.
Dikatakan, Apt Andi Awal, melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mempercepat pencapaian target-target kerja di tempat kerja masing-masing, serta meningkatkan eksistensi profesi apoteker di Kabupaten Bone.
“Kami ingin agar setiap peserta dapat menjadi pemimpin yang memiliki integritas, disiplin, dan kemampuan berkomunikasi yang baik,” harapnya.
Sekedar diketahui, acara kaderisasi ini diikuti oleh 79 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi di bidang farmasi. Dalam dua hari acara ini, para peserta akan mendapatkan pembekalan melalui berbagai sesi pelatihan yang dipandu oleh para ahli dan praktisi terkemuka di bidangnya.
Dengan demikian, harapan dari kegiatan kaderisasi ini adalah agar semakin banyak apoteker di Kabupaten Bone yang dapat mengikuti jejak para pemimpin dalam mengembangkan profesi mereka dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tak hanya hanya itu, Andi Awal juga menegaskan bahwa skill kepemimpinan ternyata dapat dibentuk melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman hidup.
“Berdasarkan data yang dirilis, ternyata skill kepemimpinan itu 30% bawaan genetik dan 70% dapat dibentuk melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman hidup kita. Ini menjadi dasar penting bagi kita untuk melaksanakan latihan kepemimpinan hari ini,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan dalam Islam juga mengajarkan bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin.
“Ada sebuah literasi yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan minimal untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, kita harus mengkondisikan diri untuk menentukan visi misi dalam membangun karakter kepemimpinan yang diharapkan oleh semua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Apt Andi Awal menjelaskan pentingnya integritas dalam kepemimpinan, karena kepemimpinan yang berintegritas akan melahirkan pimpinan yang berkarakter. Hal ini penting terutama dalam konteks apoteker di Kabupaten Bone, di mana mereka diharapkan menjadi pemimpin baik di tempat kerja maupun di lingkungan keluarga.
“Situasi saat ini, dengan disahkannya regulasi undang-undang kesehatan yang terbaru, sebetulnya menjadi peluang bagi apoteker untuk lebih eksis,” ungkapnya.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Ketua Pengurus Cabang IAI Bone menetapkan target agar pada tahun 2024, terdapat sejumlah apoteker teladan di Kabupaten Bone yang mampu mewakili daerah tersebut sebagai apotek teladan.
“Kami memiliki target-target yang akan kami capai melalui berbagai kegiatan, termasuk yang kami laksanakan pada pagi hari ini,” katanya.
Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pembentukan kepemimpinan ini, anggota IAI Bone akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan mampu mencapai kesuksesan, seperti mendapatkan promosi atau penghargaan di tempat kerja
Yusnadi