MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Bagi anda pecinta kuliner pedas, mungkin harus mencoba salah satu kuliner khas asal Tanah Luwu, Sulawesi Selatan, bernama Dangkot.
Di Sulsel yang memang terkenal dengan beragam kuliner, Dangkot juga menjadi salah satu idaman. Jika selama ini orang mengenal Nasu Palekko, yang pedasnya hingga menggoyang lidah, Dangkot pun demikian. Sebenarnya hampir serupa tapi tidak sama. Dari bahan dasar yang membedakan, yakni Dangkot berasal dari Potongan daging Ayam, sementara Palekko Bebek.
Menurut salah seorang pengusaha Rumah Kapurung Luwu, Mega Mustika, Dangkot memang sangat terkenal di Palopo, Luwu dan sekitarnya. Namun, sudah mengalami ekspansi hingga ke luar Tanah Luwu, terutama di Makassar. Sehingga, dirinya sengaja menawarkan masakan khas Luwu tersebut ke lidah orang di luar Luwu.
“Alhamdulillah sejak baru beberapa minggu ini buka usaha Dangkot dan Kapurung, sudah banyak yang pesan antar, ada juga yang datang langsung ke sini,” ujarnya.
Biasanya, sebagai main course, Dangkot dipasangkan dengan nasi. Sensasi rasanya sendiri cukup menantang, dari awal mencium aromanya sudah merangsang rasa lapar. Begitu menggigit daging ayam yang dipotong kecil- kecil itu, menimbulkan sensasi rasa asin dan pedas serta segar yang langsung menyerbu indera pengecap.
Tekstur daging Ayamnya terasa lembut, karena dimasak dengan wajan di atas api sedang. Sehingga, bumbu- bumbunya menyerap dengan benar ke dalam tiap sela daging.
“Untuk memasaknya saya biasa membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Gunanya agar Bumbu- bumbunya itu merasap, sehingga menyebar ke dalam daging Ayam. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah Daging Ayam yang digunakan adalah Daging Ayam segar, sebab itu akan memengaruhi rasanya,” ujar Egha- sapaan akrab Mega Mustika.
Selain bumbu dasar yang digunakan, kata Egha, juga beberapa bumbu ditambahkan untuk memperkaya rasa, diantaranya Lengkuas dan Cabai Rawit yang disesuaikan dengan Ayam.
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi ini, Anda bisa langsung datang ke Kantin STIKes Mega Rezky Makassar, atau pesan antar.
Penulis: Rahmi Djafar