MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Aswar Hasan mengkritik keberadaan tim transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel terpilih, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.
Menurutnya, kehadiran dirinya dalam rapat bersama para pimpinan OPD dan Penjabat Pemprov Soni Sumarsono atas undangan.
“Kita datang atas arahan Pj. Gubernur. Setelah minta petunjuk beliau dan membuka akses ke Tim,” tulisnya kepada sulselekspres.com, Senin (30/7/2018) pukul 14.30 Wita.
Selain membuka akses bagi timnya, bahkan kata Sudirman, penjabat gubernur memberi kantor sementara Tim transisi untuk sync program.
BACA: Soal Surat Aswar, ASS: Pilgub Sudah Selesai Saatnya Bekerja
Untuk diketahui, kantor tim transisi NA-ASS bertempat di gedung Bappeda lantai 3, kantor Gubernuran Provinsi Sulsel.
“Intinya kami bekerja sesuai arahan pj gub dan pusat untuk sync program (sinkronisasi program) tidak ada kaitan pilgub, Pilgub sudah selesai saatnya bekerja profesional saja,” ringkasnya.
Aswar Hasan diketahui mengkritik tim transisi bentukan Gubernur terpilih Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman. Hadirnya tim transisi disebut Aswar, tidak memiliki dasar hukum kuat, sehingga segala keputusannya tidak bersifat direct instructif.
Akibatnya, kekuatiran adanya intervensi tim transisi terhadap penjabat gubernur tak terhindarkan. Terlebih setelah adanya informasi yang menyebut kalau Wakil Gubernur terpilih Andi Sudirman sudah pernah memimpin rapat bersama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Tidak menutup kemungkinan praktik Tim Transisi untuk Pemprov Sulsel bisa berimplikasi tidak sehat, terutama jika kemudian menimbulkan aroma antara kecemasan dan harapan bagi pejabat ASN di lingkup Pemprov dalam kaitan Promosi dan mutasi pejabat, sebagaimana yang lazim dilakukan di awal masa jabatan kepala daerah terpilih,” demikian kritik Aswar Hasan yang dia tuangkan dalam sebuah tulisan (29/7/2018).