SULSELEKSPRES.COMĀ – Tim nasional Italia kembali mencatatkan rekor baru dalam babak kualifikasi EURO Cup 2020 dini hari tadi.
Berlaga di kandang sendiri, Stadion Ennio Tardini, saat melakoni macthday kedua kualifikasi grup J EURO Cup 2020 kontra Liechsteinstein, anak asuh Roberto Mancini tampil superior.
Laga yang berlangsung pada hari Rabu (27/3/2019) dini hari tadi, membawa Marco Verratti dan kawan-kawan berhasil menang besar dengan skor akhir enam gol tanpa balas.
Kemenangan telak ini juga sekaligus mengantarkan Gli Azzuri pada torehan rekor baru. Italia adalah satu-satunya tim yang berhasil mencetak enam gol dalam satu laga di kualifikasi EURO Cup edisi 2020.
Gol kemangan Italia ini dibuka oleh gelandang Sassuolo, S. Sensi, pada menit ke-17 setelah memanfaatkan umpan dari bek kiri Juventus, Leonardo Spinazzola.
Tidak berhenti di situ, sebab di menit ke-32 gelandang kreatif Paris Sain-Germain, Marco Verratti, menggandakan keunggulan Italia lewat aksi individunya.
Unggul dua gol tidak serta-merta membuat Italia ongkang-ongkang kaki. Mereka terus menggencarkan serangan ke barisan pertahanan Liechsteinstein.
Alhasil, tiga menit dari gol Verratti, giliran striker kawakan milik Sampdoria, Fabio Quagliarella mencatatkan namanya di papan skor usai membobol gawang tim tamu lewat eksekusi penalti.
Penalti Quagliarella ini diawali oleh kartu kuning N. Hasler karena dianggap melanggar oleh wasit setelah dirinya menghalang bola masuk ke gawang menggunakan tangannya.
Di ujung babak pertama, tepatnya pada menit ke-45+3, Quagliarella kembali membobol gawang Liechsteintein yang dikawal oleh Benjamin BĆ¼chel lewat eksekusi penalti keduanya.
Gol kedua Quagliarella ini berawal dari pelanggaran pemain bertahan FC Balzers, Daniel Kaufmann, yang diganjar kartu merah oleh wasit karena dengan sengaja menangkis bola dengan tangannya agar tidak masuk kedalam gawang.
Memasuki babak kedua, Liechsteinstein harus rela bermain dengan sepuluh punggawanya. Sang pelatih merotasi pemain sejak awal paruh kedua dengan menarik keluar A. Sele dan memasukkan A. Malin.
Italia juga melakukan penyegaran di pos gelandang jangkar dengan menarik punggawa Chelsea, Jorginho, dan memasukkan pemain muda berbakat milik AS Roma, N. Zaniolo, di menit ke-57.
Di menit ke-68, tim tamu kembali melakukan rotasi. Mereka menarik S. Kuhne dan memasukkan L. Meier. Akan tetapi, satu menit pasca rotasi yang dilakukan Liechsteinstein, Italia justru kembali mencetak gol.
Gol kali ini menjadi milik striker muda Juventus, Moise Kean. Kean memanfaatkan umpan dari Quagliarella dan mengkonversi menjadi gol di menit ke-69. Gol ini menjadi gol kedua Kean bersama timnas Italia dalam dua laga perdananya.
Usai memberi mencetak dua gol dan satu assist, Quagliarella ditarik keluar pada menit ke-72. Fabio digantikan oleh striker veteran lainnya milik Cagliari Calvio, Leonardo Pavoletti.
Pergantian ini ternyata efektif. Sebab hanya butuh empat menit bagi Pavoletti untuk mencetak gol. Striker 30 tahun itu membobol gawang Benjamin BĆ¼chel usai melakukan aksi individunya.
Italia dan Liechsteinstein sempat melakukan rotasi lagi. Di kubu Italia, Mancini menarik Leonardo Bonucci dan memasukkan Armando Izzo di menit ke-79. Izzo kemudian mendapat kartu kuning di menit ke-90+2.
Sementara di kubu tim tamu, mereka menarik D. Salanovic dan memasukkan Martin BĆ¼chel di menit ke-82. Sampai peluit panjang berbunyi, skor 6-0 menjadi hasil akhir untuk kemenangan Italia.