SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau masyarakat agar mewaspadai terkait fenomena orang yang mengaku keturunan kerajaan maupun mendirikan kerajaan baru.
Imbauan itu disampaikannya, terkait munculnya Keraton-keraton palsu, termasuk Keraton Agung Sejagat (KAS) di wilayah Purworejo.
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Fanni Imanadia kini menjadi tersangka kasus kabar bohong yang tengah diusut Polda Jawa Tengah.
Untuk diketahui dalam merekrut pengikut, Toto Santoso yang mengklaim diri sebagai Raja Keraton Agung Sejagat sekaligus pendiri Jogja Development Committe (Jogja Dec) yang menjadi embrio terbentuknya keraton palsu tersebut menggunakan berbagai cara yang membujuk. Salah satunya, iming-iming gaji dalam jumlah besar tanpa perlu bekerja keras.
Toto dan Fanni sendiri diketahui ber-KTP Jakarta dan sempat mengontrak di wilayah Sleman, Yogyakarta. Oleh karena itu, diperkirakan tak sedikit warga DIY yang menjadi pengikutnya.
BACA: Raja Kerajaan Agung Sejagat Ditangkap, Rocky Gerung: Polisi Kurang Imajinasi
“Masyarakat hati-hatilah. Karena kalau sudah ‘diiming-imingi’, biasanya susah [menolak],” kata Sultan Keraton Yogyakarta tersebut dikutip dari CNN Indonesia, Senin (21/1).
Menurutnya, kultur masyarakat terutama di wilayah Yogyakarta, cenderung terbuka dan mudah percaya, serta sungkan untuk menolak meski pada orang yang belum dikenal.