SULSELEKSPRES.COM – Aksi Presiden Jokowi membagikan sembako kepada warga di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 menuai kritik Rocky Gerung.
Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini menganggap kalau membagikan sembako langsung di rumah warga hanyalah bentuk pencitraan semata. Apa yang dilakukan Presiden dianggap sudah diatur sedemikian rupa.
“Ini masuk kampung, artinya seminggu atau dua minggu lalu sudah disiapin siapa yang akan menyambut Presiden, gang mana mau dilewati, biaya pengamanannya besar sekali. Jadi Paspampres pasti sudah turun 2 minggu lalu,” kata Rocky Gerung seperti dilihat dari tayangan Youtube Rocky Gerung official, Sabtu, (2/5/2020).
“Belum yang mau terima diperiksa dulu, di rapid test dulu kan. Itu bukan dadakan, kelihatan itu diatur,” tambahnya.
Menurut dia, membagikan sembako di rumah warga hanya untuk mendramatisasi suasana. Terlebih karena pembagian sembako direkam oleh kamera.
“Dia menghindar dari publik di jalanan, masuk gang tapi dengan efek lebih dramatis. jadi pencitraan lebih gila lagi karena disiapkan skenarionya. Itu mesti ada skenario,”
“Buat apa kalau ingin bagi-bagi tetap mesti ada kamera. Tidak ada bedanya dipinggir jalan atau masuk gang,” ujarnya.
Rocky menambahkan, pencitraan lewat bagi sembako bukan lagi tujuan Pilkada. Dia menyebut kalau kemungkinan Presiden Jokowi punya firasat sudah tak lagi mendapat dukungan rakyat.
“Mungkin punya firasat hati rakyat sudah tidak lagi di dia. Ini pencitraan bukan lagi basisnya demi pilkada, mempertahankan kekuasaan, tapi demi kekuasaan tidak batal ditengah jalan. Ini mengambil hati rakyat dengan cara tidak bijak,” pungkas Rocky.
Diketahui, kegiatan bagi-bagi sembako oleh Presiden Jokowi dilakukan pada Minggu (26/4/2020) di wilayah Sempur, Bogor.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menyebutkan, membagikan paket sembako langsung ke rakyat merupakan cara Presiden Jokowi secara pribadi menyatakan keprihatinan dan empati kepada masyarakat yang sedang dalam kesulitan akibat corona.
(*)
Baca:Â Ruhut Sitompul Sebut Said Didu Dapat Surat Panggilan Polisi: Pasti Tidak Tidur Nyenyak