25 C
Makassar
Friday, December 27, 2024
HomeOlahragaPerbasi Sulsel Turut Kecewa Dengan Keputusan KONI Sulsel

Perbasi Sulsel Turut Kecewa Dengan Keputusan KONI Sulsel

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sulawesi Selatan (Sulsel) turut menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan KONI Sulsel.

Kekecewaan tersebut mengarah pada penunjukan venue Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulsel 2022, yang kabarnya dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan cabang olahraga (Cabor).

Menurut keterangan wakil ketua Perbasi Sulsel, Taufik, pihaknya menyayangkan keputusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel yang menunjuk kabupaten Sinjai dan kabupaten Bulukumba sebagai venue Porda Sulsel 2022 secara sepihak.

“Ya itulah, seharusnya kan kami dilibatkan juga dalam penentuan venue itu. Supaya kita juga tahu pasti di mana tempat yang cocok. Kan bisa saja cabor A cocok di tempat 1 tapi ditempatkan di tempat lain,” ujar Taufik.

Selain itu, perhatian KONI terhadap persiapan juga sangat minim, khususnya dalam hal anggaran. Sebab sejauh ini Basket hanya berupaya melakukan persiapan menggunakan finansial pribadi.

“Soal anggaran juga kita ini seperti kurang dapat perhatian. Kita lakukan persiapan secara mandiri. Tidak pernah juga ada pertemuan virtual bahas persiapan,” lanjut Taufik.

Selain penentuan venue Porda, Perbasi Sulsel juga menyoroti pengurangan kuota mereka di PON. Menurut Taufik, pengurangan kuota tersebut berimbas pada semangat dan performa para pemain.

Jika keputusan KONI tersebut tidak berubah, maka bisa jadi mental pemain drop. Sehingga target yang diberikan rawan untuk bisa diwujudkan.

“Di Pra PON itu kita loloskan tiga tim. Tapi KONI cuma daftarkan satu saja. Nah inilah kita kecewa sekali. Seharusnya hal-hal seperti itu dibahas, tetapi ini tidak ada. Tidak dibahas. Tidak ada koordinasi,” jelas Taufik.

“Ini tentu sangat berpengaruh untuk performa dan semangat para pemain. Sehingga target yang diberikan itu sangat susah itu dicapai,” lanjutnya.

Meski begitu, Perbasi tetap bertekad berangkat ke PON secara mandiri jika KONI tidak bisa memberikan biaya akomodasi. Hal itu dilakukan untuk menghindari sanksi yang bisa saja diberikan oleh pusat.

“Saya dari cabor harus berangkat. Mau tidak mau harus berangkat. Karena kalau kita tidak ikut bisa kena sanksi. Nah kalau alasannya soal anggaran, biar kami cari anggaran sendiri. Kita upayakan sendiri kalau KONI tidak mampu. Harapan kita cuma mau didaftarkan saja,” tegas Taufik.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img