SULSELEKSPRES.COM – Tokoh aktivis 98 sekaligus kader PDIP, Budiman Sudjatmiko menganggap Ahmad Dhani telah memberikan pernyataan bodoh lantaran menyebut PKI melebur ke PDIP.
Hal itu disampaikan Budiman melalui akun Twitternya sebagai tanggapan atas pernyataan Ahmad Dhani. Menurutnya, para oposisi tidak bisa menjadi oposisi cerdas sehingga lebih memilih memberikan pernyataan bodoh demikian.
“Sudah saya twitkan kemarin lusa:
Jadi bodoh itu cara utk bisa diangkat jadi pemimpin oposisi di periode ini.
Bodohmu nanggung, ya gak bisa manggung,” kata Budiman memberikan tanggapan, (5/10/2020).
“Orang2 ini spt susah sekali mikir panjang ya? Bahkan utk sekedar jadi oposisi yg cerdas.
Dikejar umur?” tambahnya.
Padahal ada alternatif lain utk jadi pemimpin oposisi (tanpa harus jadi tampak bodoh secara kebangetan). Tapi kalian sudah berhenti membaca dan berpikir serius sih..ya gak bakalan ketemu
— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) October 5, 2020
Dia menambahkan, munculnya banyak pernyataan bodoh dari para tokoh oposisi disebut tampak adanya persaingan diam-duam untuk jadi pemimpin oposisi.
“Tampaknya ada persaingan diam2 di antara gerakan oposisi u/ JADI PEMIMPIN OPOSISI. Jadi jgn kaget jika tiap minggu akan lahir statement2 yg lbh bodoh & provokatif dr tokoh2 oposan yg berbeda. Masing2 ingin di depan dgn berkata sebodoh mungkin,” ujar Budiman.
Dikutip dari Detikcom, Ahmad Dhani yang saat ini menjabat Wasekjen Partai Gerindra memberikan pesan khusus untuk TNI yang tengah memperingati hari jadi ke-75. Ahmad Dhani meminta TNI fokus kepada bahaya laten komunis dan mengabaikan isu soal HTI ataupun DI-TII.
Ahmad Dhani kemudian bicara soal NEO PKI. Ahmad Dhani bicara soal sejarah PKI yang menurutnya melebur ke partai politik.
“Sebaliknya, mengapa masyarakat takut ada NEO PKI? Karena masyarakat tahunya PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Ma’ruf. Apalagi rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti Trisila bahkan Ekasila,” sebut Ahmad Dhani.